Telinga memiliki fungsi sebagai indera pendengaran manusia. Salah satu bagian pentingnya adalah gendang telinga. Lantas, bagaimana gendang telinga menjadi peran kunci hingga akhirnya dapat mendengar?

Gendang Telinga

Seperti dilansir dari Cleveland Clinic, membran timpani, istilah medisnya, merupakan lapisan jaringan tipis melingkar yang memisahkan telinga luar dari telinga tengah. Berbentuk lingkaran, gendang telinga berdiameter sekitar satu sentimeter.

Letaknya berada di telinga tengah, tepatnya di ujung saluran telinga, di depan tulang pendengaran (tiga tulang kecil di dalam telinga tengah atau ossicles). Gendang telinga terdiri dari jaringan ikat, dengan tiga lapisan, yaitu:

  • lapisan luar terbuat dari jaringan epitel. Ini adalah jenis jaringan yang sama yang melapisi permukaan luar tubuh
  • lapisan tengah dari jaringan fibrosa yang fleksibel. Lapisan ini mengandung saraf dan pembuluh darah
  • lapisan dalam terbuat dari mukosa. Ini adalah jenis jaringan yang sama yang menutupi permukaan organ tertentu, seperti yang ada di saluran pencernaan

Cara Kerja Gendang Telinga

Membran Timpani ini berada tepat di ujung saluran telinga. Maka dari itu, cara kerjanya seperti:

  • ketika gelombang suara mencapai membran timpani menyebabkannya bergetar
  • getaran merambat ke tulang pendengaran tiga tulang kecil di dalam telinga tengah
  • sel-sel rambut yang melapisi koklea berisi cairan di telinga bagian dalam menangkap getaran dan mengubahnya menjadi sinyal listrik
  • saraf pendengaran akan membawa sinyal-sinyal ini ke otak yang menerjemahkan itu menjadi suara yang didengar

Apa yang akan terjadi ketika gendang telinga tak berfungsi?

Tanpa membran timpani, semuanya akan terdengar teredam. Maka dari itu, untuk memastikan membran timpani yang sehat berwarna putih mutiara atau abu-abu, perlu pengecekan ke penyedia kesehatan. Mereka akan menggunakan otoskop untuk melihatnya.

Baca Juga :   Apakah Otitis Media Bisa Menyebabkan Tuli?

Baca Juga : Diagnosis Gangguan Pemrosesan Pendengaran dengan Tes Pendengaran

Gangguan pada Membran Timpani

Sama halnya dengan bagian tubuh lain, membran timpani dapat mengalami masalah. Kondisi umum yang dapat memengaruhi membran timpani meliputi hal sebagai berikut.

Gendang telinga pecah

Cedera atau infeksi telinga dapat menyebabkan lubang pada membran timpani. Dampaknya menyebabkan gangguan pendengaran, drainase atau tinitus (telinga berdenging).

Tympanosclerosis

Ini mengacu pada jaringan parut pada membran timpani. Kondisi dapat terjadi setelah cedera telinga atau operasi serta infeksi telinga kronis jangka panjang. Orang dengan tympanosclerosis akan mengalami membran timpani berwarna putih karena jaringan parut. Dalam banyak kasus, jaringan parut mencegah suara melewati telinga dengan benar.

Cairan di belakang membran timpani

Istilah medis untuk cairan di belakang membran timpani adalahotitis media dengan efusi. Itu terjadi ketika saluran eustachius (tabung yang menghubungkan bagian dalam telinga ke bagian belakang tenggorokan) tersumbat atau bengkak. Sehingga, cairan menumpuk di belakang gendang telinga

Gendang telinga yang terinfeksi

Kondisi ini terjadi seusai infeksi telinga tengah atau pecahnya gendang telinga. Membran timpani yang terinfeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit telinga, gangguan pendengaran, vertigo, dan telinga berdenging atau tinnitus.

Baca juga: Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Penyakit Ini Memicu Tinnitus Telinga

Menjaga dengan Merawat Telinga Lebih Baik

Masalah pada membran timpani tersebut dapat sembuh sendiri atau perlu pengobatan medis. Untuk menghindari situasi serupa, ada baiknya melakukan perawatan untuk menjaga kesehatan gendang telinga.

  1. Kenakan pelindung telinga yang tepat saat pergi ke konser
  2. Jangan menaikkan volume terlalu tinggi saat mendengarkan musik melalui headphone atau earbud
  3. Pertahankan volume di TV dan radio pada tingkat suara yang wajar
  4. Jangan gunakan penyeka kapas untuk membersihkan telinga
  5. Temui audiolog untuk tes pendengaran reguler
Baca Juga :   Sering Digambarkan sebagai Pusing, Apa itu Vertigo?

Audilog di Kasoem Hearing Center

Butuh informasi lebih terkait skrining, pemeriksaan pendengaran hingga pemeriksaan keseimbangan oleh audiolog? Silakan kunjungi Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini menyediakan pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia.

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran, menyediakan alat bantu dengar, Bone Anchored hearing aid (BAHA), dan implan koklea (cochlear implant).

Tidak berhenti di situ saja, Kasoem Hearing Center juga menyediakan layanan Auditory Verbal therapy bagi pasien anak. Sementara untuk dewasa, tersedia layanan terapi, yaitu auditory training. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Kasoem Care dengan mengklik tautan yang tersemat.

Rate this post