Gangguan pendengaran dapat disebabkan berbagai hal. Termasuk mutasi genetik atau perubahan genetik, yaitu Down syndrome. Kok bisa terjadi gangguan pendengaran karena Down syndrome?

Gangguan Pendengaran karena Down Syndrome

Proses mendengar suara melibatkan telinga bagian luar, tengah, dan dalam serta saraf pendengaran. Bahkan, melibatkan otak untuk dapat memahaminya. Agar pendengaran optimal, semua bagian bagian telinga, yaitu luar, tengah, dalam, dan saraf pendengaran harus berfungsi dengan normal.

Namun, beberapa kasus Down syndrome menyebabkan perubahan pada telinga. Ini terjadi karena kelebihan kromosom atau kelebihan bagian dari kromosom mengubah cara tubuh dan otak bayi berkembang.

Perubahan pada telinga bayi Down syndrome, meliputi:

  • telinga kecil
  • penyempitan liang telinga (stenosis saluran telinga luar)
  • saluran eustachius kecil dari ukuran normal (saluran yang menghubungkan tenggorokan dan telinga tengah)

Kondisi tersebut menyebabkan gangguan pendengaran karena Down syndrome. Hearing loss atau gangguan pendengaran, menurut WHO adalah seseorang yang tidak mampu mendengar sebaik orang dengan pendengaran normal pada ambang pendengaran 20 dB atau lebih baik pada kedua telinga. Kondisi ini akibat masalah atau kerusakan pada salah satu atau semua bagian telinga (luar, tengah, dalam, dan saraf pendengaran).

Jenis Gangguan Pendengaran karena Down Syndrome

Dalam catatan National Deaf Children’s Society, sekitar 60–70 persen anak-anak dengan sindrom Down mengalami gangguan pendengaran konduktif. Ini terjadi ketika suara dari luar tidak dapat masuk dengan baik ke telinga bagian dalam.

Anak dengan Down syndrome juga bisa menderita gangguan pendengaran jenis lain, yaitu sensorineural. Ini terjadi ketika suara tak dapat diterjemahkan karena kerusakan pada sel-sel koklea atau serabut saraf di telinga bagian dalam. Gangguan dengar jenis ini dialami sekitar 10–15 persen anak-anak dengan sindrom Down.

Baca Juga :   Mastoiditis, Infeksi pada Tonjolan Tulang di Belakang Telinga

Bagaimana terjadinya gangguan pendengaran karena Down syndrome?

Penumpukan kotoran telinga (impaksi serumen)

Sekitar 40-50 bayi dengan Down syndrome memiliki saluran telinga stenotik. Ini membuat mereka rentan mengalami penumpukan kotoran telinga. Ketika liang telinga yang sempit tersumbat serumen, istilah lainnya, menyebabkan suara terhambat untuk mengirimkan gelombang suara dari luar.

Kondisi seperti itu menyebabkan penurunan pendengaran, bahkan kehilangan pendengaran. Sebab, suara yang dikirim dari telinga bagian luar tak dapat masuk ke bagian dalam atau disebut dengan gangguan pendengaran konduktif.

Otitis media dengan efusi atau glue ear (lem telinga)

Anak-anak dengan Down syndrome sering otitis media dengan efusi sebelum usia satu tahun. Ini terjadi karena saluran eustachius, tetap kecil sepanjang hidupnya. Bahkan, mungkin mengalami episode telinga berulang hingga usia 10 tahun atau bahkan lebih lama.

Karena tabung ini tidak vertikal dan lebar seperti pada anak-anak normal yang akan bertambah besar, saluran tersebut tidak berfungsi dengan baik. Jika tuba eustachius tersumbat, udara tidak dapat masuk ke telinga tengah.

Maka dari itu, sel-sel yang melapisi telinga tengah mulai memproduksi cairan. Ini adalah cairan encer yang bisa menjadi lebih kental saat mengisi telinga tengah. Dengan cairan yang menghalangi telinga tengah, suara menjadi lebih sulit untuk melewati telinga bagian dalam. Sehingga, membuat suara yang lebih pelan sulit untuk didengar. Baik di satu atau kedua telinga sekaligus.

Ketika glue ear memenuhi kedua telinganya, pendengaran anak bisa berkurang secara signifikan. Terjadilah gangguan pendengaran sementara. Karena tidak dapat mendengar suara dengan baik, bukan tak mungkin menghambat perkembangan bicara dan bahasa mereka.

Hyperacusis

Hyperacusis adalah kepekaan terhadap kebisingan. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa anak dengan Down syndrome sangat sensitif terhadap kebisingan. Anak-anak ini mungkin merasa tertekan dalam beberapa situasi, terutama ketika ada banyak kebisingan di latar belakang. Jika hal ini tampaknya menjadi masalah, diskusikan hal ini dengan audiolog anak.

Rate this post