Semua bagian telinga rentan mengalami infeksi karena virus atau bakteri. Salah satu bagian telinga yang tak luput dari infeksi adalah tulang mastoid. Infeksi yang menyerang bagian tulang mastoid dikenal dengan mastoiditis.

Bagaimana Mastoiditis Berkembang?

Mastoiditis adalah infeksi bakteri yang memengaruhi tulang mastoid di belakang telinga. Tulang mastoid adalah tulang yang terdiri dari rongga-rongga udara dan bertekstur lunak. Fungsi rongga udara ini untuk melindungi struktur di dalam telinga dan mengatur tekanan udara di dalam telinga.

Seperti dilansir dari Kementerian Kesehatan, mastoiditis terbagi menjadi dua jenis, meliputi:

  • mastoiditis akut, yakni infeksi terjadi secara tiba-tiba dan berkembang dengan cepat. Biasanya, hilang dalam waktu satu bulan setelah pengobatan dan tidak kambuh lagi
  • mastoiditis kronis, yaitu infeksi yang terjadi dalam waktu lama dan terus berkembang secara perlahan. Ini berlangsung sebulan atau lebih atau kambuh seusai pengobatan antibiotik

Penyebab Mastoiditis

Dalam catatan NHS, penyebab mastoiditis ada dua, yaitu sebagai berikut.

Infeksi telinga tengah (otitis media)

Otitis media terjadi karena serangan virus atau bakteri pada saluran yang menghubungkan telinga dengan hidung (tuba eustachius). Sehingga, area di belakang gendang telinga meradang.

Baca Juga : Waspada Labirinitis, Kondisi yang Bisa Mengganggu Keseimbangan Tubuh

Jika terjadi berulang-ulang, tulang mastoid dapat terinfeksi atau meradang. Karena, bakteri yang menginfeksi telinga tengah dapat menyebar ke telinga bagian dalam, ke tulang mastoid, dan menyebabkan kerusakan di dalamnya.

Kolesteatoma

Kolesteatoma merupakan salah satu tumor jinak yang berkembang di area telinga tengah atau di belakang gendang telinga. Itu terbentuk dari sel-sel kulit mati dan minyak yang diproduksi oleh kelenjar minyak di kulit, karena minyak pada kelenjar kulit memproduksi lebih cepat daripada yang bisa dilepaskan dari kelenjar.

Baca Juga :   Tak Hanya Anak-anak, Orang Dewasa juga Dapat Menderita Otitis Media

Kumpulan sel kulit yang tidak normal di dalam telinga ini dapat mencegah udara di telinga mengalir dengan baik. Sehingga, menyebabkan mastoiditis.

Siapa yang Berisiko?

Usia berapa pun dapat terkena mastoiditis. Namun, anak-anak berusia dua tahun ke bawah lebih rentan. Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena mastoiditis adalah sebagai berikut.

  1. Berusia enam bulan sampai dua tahun
  2. Sering terpapar asap rokok atau udara kotor
  3. Anak yang memiliki kebiasaan minum susu dari botol sambil berbaring
  4. Sering berada di tempat penitipan anak
  5. Menderita bibir sumbing, karena kondisi ini membuat seseorang lebih rentan mengalami infeksi telinga tengah

Baca juga: Otitis Media Sebabkan Gangguan Pendengaran pada Anak, Bagaimana Caranya?

Gejala

Infeksi pada tulang mastoid akan menimbulkan gejala, seperti:

  • kemerahan, nyeri tekan, dan nyeri di belakang telinga
  • bengkak di belakang telinga yang bisa menyebabkannya menonjol, terasa seperti terisi air
  • telinga terdorong ke depan karena pembengkakan di belakang telinga
  • keluar cairan dari telinga
  • suhu tinggi, lekas marah, dan kelelahan
  • sakit kepala
  • gangguan pendengaran pada telinga yang terkena

Mastoiditis adalah infeksi serius dan harus segera mendapat diagnosis dan diobati dengan antibiotik. Maka dari itu, jangan ragu untuk menemui dokter umum, ketika nda atau anak mengalami gejala, infeksi telinga yang tidak membaik dengan pengobatan atau diikuti dengan gejala baru, dan telah didiagnosis dengan mastoiditis dan pengobatan tidak membantu.

Rate this post