Gendang telinga merupakan lapisan jaringan tipis melingkar yang memisahkan telinga luar dari telinga tengah. Meski terletak jauh di ujung saluran telinga, tak melepaskannya dari berbagai masalah. Salah satunya, gendang telinga pecah. Seperti apa itu?
Gendang Telinga Pecah
Seperti dilansir Johns Hopkins All Children’s Hospital, istilah medis dari gendang telinga pecah adalah gendang telinga berlubang (perforated eardrum). Itu terjadi karena robekan atau lubang di membran timpani.
Jika gendang telinga berlubang, penderitanya akan merasakan sakit. Bahkan, merasakan gangguan pendengaran. Meski demikian, kebanyakan orang yang memiliki gendang telinga berlubang akhirnya bisa mendengar kembali.
Penyebab Gendang Telinga Pecah
Telinga merupakan salah satu area yang sensitif. Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada gendang telinga. Salah satunya ketika menggunakan benda asing atau cotton bud untuk membersihkan kotoran telinga.
Meski berguna untuk kebutuhan perawatan, cotton bud ternyata meningkatkan risiko infeksi atau kerusakan saluran telinga atau gendang telinga. Selain membersihkan telinga menggunakan cotton bud, berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan gendang telinga berlubang.
Baca Juga : Gendang Telinga, Peran Kunci Manusia Mendengar
Perubahan tekanan yang tiba-tiba (barotrauma)
Barotrauma adalah cedera telinga yang disebabkan perubahan tekanan udara secara tiba-tiba di lingkungan tertentu. Kondisi ini umumnya terjadi ketika berada pesawat lepas landas atau turun untuk mendarat.
Tak hanya orang yang berada di pesawat, otic barotrauma, istilah lainnya dapat dirasakan oleh orang yang sedang mendaki di pegunungan atau penyelam. Perubahan tekanan secara tiba-tiba itu nyatanya dapat merusak gendang telinga.
Suara keras (trauma akustik)
Trauma akustik disebabkan oleh ledakan di dekat telinga, menembakkan pistol di dekat telinga, paparan jangka panjang terhadap suara keras (seperti musik keras atau mesin), setiap suara yang sangat keras di dekat telinga.
Suara yang sangat keras tersebut dapat menghasilkan gelombang suara yang cukup kuat untuk merusak gendang telinga. Suara keras juga dapat menyebabkan kerusakan sementara atau permanen pada koklea. Dampak panjangnya adalah gangguan pendengaran sensorineural.
Gendang telinga pecah karena infeksi telinga
Otitis media adalah infeksi telinga tengah dapat terjadi setelah kondisi apa pun yang membuat cairan tidak mengalir dari telinga tengah. Kondisi ini termasuk alergi, pilek, sakit tenggorokan atau infeksi pernapasan.
Jika terjadi setelah pilek, bakteri atau virus masuk ke telinga tengah melalui tuba eustachius (ada satu di setiap telinga). Bakteri atau virus kemudian menyebabkan tuba eustachius membengkak. Pembengkakan ini dapat menyebabkan saluran tersumbat.
Cairan yang diproduksi secara normal akhirnya menumpuk di telinga tengah alih-alih dapat dikeluarkan. Ini bisa membuat gendang telinga pecah.
Baca juga: Gangguan Pendengaran Sensorineural Serang Telinga Bagian Dalam, Bagaimana Prosesnya?
Trauma kepala
Pukulan langsung ke telinga atau cedera kepala parah akibat sesuatu seperti kecelakaan mobil dapat mematahkan (mematahkan) tulang tengkorak dan merobek gendang telinga.
Trauma langsung ke pinna dan liang telinga luar
Tamparan di telinga dengan tangan terbuka atau benda lain yang menekan telinga dapat merobek gendang telinga
Bisakah mendengar jika gendang telinga pecah?
Gendang telinga adalah bagian tipis dari jaringan seperti kulit yang merenggang dengan kencang, melintasi bukaan di antara liang telinga dan telinga tengah. Saluran telinga luar menyalurkan gelombang suara ke liang telinga yang mengenai gendang telinga dan membuatnya bergetar.
Telinga tengah dan telinga bagian dalam mengubah getaran menjadi sinyal yang ditafsirkan oleh otak sebagai suara. Saat ada lubang di gendang telinga, artinya tidak selalu dapat bergetar sebagaimana mestinya. Dampaknya memperburuk pendengaran seseorang. Kemungkinan, suara yang terdengar akan teredam.