Hemifacial microtia adalah telinga seseorang yang terdampak hemifacial microsomia. Kondisi ini termasuk kelainan bawaan yang menyebabkan bagian bawah salah satu sisi wajah kurang berkembang atau terlihat lebih pendek atau wajah asimetris. Bagaimana terjadinya microtia karena hemifacial microsomia?
Hemifacial Microsomia
Hemifacial microsomia terjadi ketika bagian bawah salah satu sisi wajah kurang berkembang atau terlihat lebih pendek. Dalam catatan Ear Community, ini terjadi karena tulang rahang di satu sisi wajah tidak tumbuh dengan kecepatan yang sama dengan sisi wajah lain. Jika seseorang mengalami kondisi ini, mereka akan memiliki senyuman yang bengkok dan lekukan di sisi wajah yang terkena (penyok cekung di dalam tengkorak).
Selain hemifacial microsomia, istilah lain kondisi ini seperti:
- mikrosomia kraniofasial (craniofacial microsomia)
- spektrum oculo-auriculo-vertebral (oculo-auriculo-vertebral spectrum)
- displasia oculoauricular (oculoauricular dysplasia)
- Goldenhar syndrome
- sindrom lengkung brakialis pertama dan kedua (brachial arch syndrome)
- oral-mandibular-auricular syndrome (sindrom lengkungan oral-mandibular-auricular)
- lateral facial dysplasia (displasia wajah lateral)
- otomandibular dysostosis arch syndrome (sindrom lengkungan disostosis otomandibular)
Menurut John Hopkins All Children’s Hospital kondisi tersebut sama dan dapat menyerang seluruh struktur wajah. Namun, paling sering menyebabkan asimetri pada mata, rahang, telinga, otot/saraf yang memungkinkan pasien tersenyum, dan jaringan lunak wajah.
Gejala Hemifacial Microsomia
Dalam catatan Cleveland Clinic, gejalanya tergantung pada bagian wajah mana yang terkena. Berikut gejala pada bagian wajah yang terserang.
Telinga
- Posisi telinga tidak normal.
- Gangguan pendengaran
- Saluran telinga tidak ada
- Tag kulit
- Telinga luar kecil atau hilang (microtia)
Mata
- Ketidakmampuan untuk menutup satu mata sepenuhnya
- Mata hilang
- Pertumbuhan non-kanker (dermoid epibulbar)
- Mata kecil
- Masalah penglihatan
Wajah
- Dahi atau pipi rata
- Kelumpuhan karena masalah saraf (facial palsy)
- Otot wajah kecil
Mulut
- Bibir sumbing atau langit-langit mulut
- Kesulitan berbicara, menelan atau makan
- Rahang sempit
- Pembukaan mulut atau lidah kecil
- Senyuman tidak rata karena masalah otot dan saraf
- Mulut lebar
Sistem pernapasan
- Sulit bernafas
Gigi
- Gigi berbentuk tidak normal
- Keterlambatan perkembangan gigi
- Gigi ekstra atau hilang.
- Gigi atas dan bawah yang tidak sejajar (maloklusi)
Hemifacial Microtia Adalah Gejala Hemifacial Microsomia
Asimetri mandibula merupakan gejala umum terjadinya hemifacial microsomia. Dengan rahang yang tidak simetris akan menyebabkan gigi miring yang terlihat saat tersenyum, dagu mengarah ke satu sisi, dan asimetri pada wajah bagian bawah. Anak-anak dengan kelainan bentuk rahang yang signifikan, terutama kasus bilateral dapat mengalami obstructive sleep apnea (OSA) atau Pierre Robin sequence.
Hemifacial Microsomia
- Sementara itu, hemifacial microtia adalah gejala umum kedua. Dalam kondisi ini, mungkin pasien hanya memiliki satu telinga yang sedikit lebih kecil (microtia) dan atau lebih menonjol dibandingkan telinga lainnya.
- Pada kasus yang lebih parah, daun telinga hanya berbentuk struktur kulit kecil dan tidak memiliki saluran telinga. Sedangkan, kasus yang paling parah tidak memiliki struktur telinga sama sekali (anotia).
- Pasien yang tidak memiliki saluran telinga ini, mungkin memiliki atau tidak memiliki telinga tengah yang normal untuk mendengar. Namun, sering kali memiliki saraf yang diperlukan untuk mendengar dari telinga yang terkena.
Maka dari itu, perlu pemeriksaan dari spesialis THT dan audiolog untuk memastikan pendengaran. Mereka dapat memilih pembedahan untuk membantu mendengar atau menggunakan alat bantu dengar dengan ikat kepala pada anak kecil dan alat bantu dengar berlabuh tulang (BAHA) sebagai solusi yang lebih permanen.
Cek Pendengaran Microtia karena Hemifacial Microsomia
Cek pendengaran telinga microtia karena hemifacial microsomia di Kasoem Hearing Center. Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center menyediakan pelayanan masalah pendengaran hingga solusi untuk mengatasinya oleh audilog profesional.
Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk bayi dan anak-anak hingga orang tua lanjut usia (lansia). Selain itu, tersedia layanan Auditory Verbal-therapy untuk menunjang anak-anak yang perlu memaksimalkan pendengaran seusai menggunakan alat bantu dengar.
Tak hanya itu, tersedia teknologi untuk gangguan dengar lain, meliputi alat bantu dengar (ABD), alat bantu dengar koduksi tulang (Baha) sampai cochlear implant (implan koklea). Hubungi Kasoem Care melalui 08118179910 untuk terhubung dengan layanan.