Lebih dari delapan juta bayi di seluruh dunia diperkirakan lahir dengan kelainan (cacat) bawaan pada tubuhnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar enam sampai 45 persen lahir dengan kelainan bentuk telinga luar bawaan. Salah satunya adalah microtia. Lantas, apa itu microtia?

Mengenal Anatomi Telinga Luar

Sebelum menjelaskan apa itu microtia, perlu pemahaman mengenai telinga luar. Karena, setiap bagian telinga memiliki peranan penting dalam menyediakan informasi bunyi ke otak, termasuk bagian luar telinga.

Telinga luar terbuat dari tulang rawan yang tertutup oleh kulit. Sedangkan, daun telinga tidak memiliki tulang rawan dan terbuat dari kulit dan lemak.

Adapun bentuk tersebut, terdiri dari:

  • bentuk dan ukuran telinga berbentuk seperti huruf C terbentuk oleh heliks dan daun telinga
  • di dalam C ada huruf Y terbentuk oleh antihelix serta crura superior dan inferior
  • pada bagian tengah telinga berbentuk seperti cangkang keong laut atau concha.
  • sedangkan benjolan kecil di depan liang telinga atau tragus
  • dan sisi lain concha ada benjolan lain atau antitragus

Selain itu, pada telinga luar terdapat saluran telinga yang berakhir di gendang telinga. Di bawah kulit sepertiga bagian luar kanal adalah tulang rawan dan dua pertiga bagian dalam adalah tulang. Panjang saluran ini kira-kira satu inci.

Apa itu Microtia?

Dokter Spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan)-KL Rosa Falerina mengatakan microtia adalah suatu keadaan yang mana ukuran daun telinga lebih kecil dari ukuran yang normal. Secara umum, telinga normal adalah salah satu yang semua strukturnya (heliks, antiehelix, tragus, antitragus, fosa skafoid/segitiga, dan kanal auditori eksternal) berada dan terbentuk dengan baik.

Kenapa bayi lahir bisa mengalami microtia?

Menurutnya sampai saat ini banyak literatur menjelaskan kenapa bayi bisa lahir dengan microtia. Salah satunya adalah obat-obatan bersifat teratogenik yang konsumsi saat masa kehamilan. Teratogen merupakan zat yang dapat menyebabkan bayi terlahir cacat karena terjadi kelainan perkembangan janin dalam kandungan.

Baca Juga :   Penyebab Sakit Telinga pada Anak-anak, Kira-kira Apa saja?

Selain itu, penyebab microtia bisa karena faktor genetik atau keturunan, kelainan kromosom, dan selebihnya belum diketahui penyebabnya.

Sementara itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan temuan penting tentang beberapa faktor yang meningkatkan risiko memiliki bayi microtia, yaitu sebagai berikut.

  1. Diabetes Wanita. Wanita yang menderita diabetes sebelum hamil terbukti lebih berisiko melahirkan bayi dengan anotia atau mikrotia ketimbang wanita yang tidak menderita diabetes.
  2. Pola makan ibu. Wanita hamil yang makan makanan rendah karbohidrat dan asam folat mungkin memiliki peningkatan risiko untuk memiliki bayi dengan kondisi kelaianan telinga daripada semua wanita hamil lainnya.

Sebagian besar anak yang lahir dengan mikrotia tidak memiliki masalah medis lainnya. Orang lain mungkin juga memiliki kondisi genetik (seperti sindrom Treacher Collins) atau masalah dengan pembentukan wajah, jantung, ginjal atau anggota tubuh mereka.

Baca Juga : Ini Perbedaan Auditory Verbal Therapy dengan Terapi Lain

Ada berapa jenis?

Kondisi daun telinga lebih kecil dari ukurannya bisa dengan kondisi lain. Adapun empat jenis mikrotia, mulai dari tipe 1 hingga tipe 4, yaitu sebagai berikut.

  • Tipe 1 adalah bentuk paling ringan. Pada jenis ini telinga masih mempertahankan bentuk normalnya, tetapi ukuran lebih kecil dari biasanya.
  • Sementara pada tipe 2, sebagian telinga luar terbentuk kecil atau bisa disertai dengan saluran telinga yang sempit, bahkan tertutup (stenotik) .
  • Tipe 3 adalah bentuk mikrotia yang paling umum. Telinga muncul sebagai pembentukan tulang rawan kecil berbentuk kacang dan cuping telinga yang relatif terbentuk dengan baik. Namun, pada kasus ini liang telinga luar dan gendang telinga biasanya tidak terbentuk atau biasa disebut atresia.
  • Tipe 4 adalah tipe yang paling parah yang mana semua struktur telinga luar hilang atau anotia. Kondisi ini dapat memengaruhi satu atau kedua telinga. Namun, umumnya hanya memengaruhi satu telinga saja.
Baca Juga :   Ini Penyebab Tinnitius dan Gejalanya pada Telinga

Ada berapa tingkat microtia?

Sama halnya dengan jenis, microtia ini terbagi menjadi empat micro, yakni satu, dua, tiga, dan empat. Berdasarkan hal tersebut, semakin tinggi levelnya, semakin ukurannya tidak normal. “Jadi semakin banyak bagian dari tulang rawan pada telinganya tidak terbentuk,” tuturnya.

Rate this post