Presbikusis atau gangguan pendengaran yang menyerang orang tua lanjut usia (lansia atau seiring penambahan usia. Mereka mungkin tidak menyadari telah kehilangan sebagian dari kemampuan mendengar. Maka dari itu, lansia perlu alat bantu dengar. Bagaimana cara memilih alat bantu dengar untuk lansia?

Memilih Alat Bantu Dengar untuk Lansia

Alat bantu dengar (hearing aids) merupakan perangkat elektronik kecil untuk memperkeras beberapa suara dari luar. Itu dapat dipakai di dalam atau di belakang telinga orang dengan gangguan pendengaran.

ABD akan mempermudah lansia untuk mentolerir suara keras atau untuk memahami apa yang dikatakan orang lain. Berikut tips memilih alat bantu dengar untuk lansia seperti dilansir dari seniorstrong.org.

Mengecek anggaran

President’s Council for Science & Technology dalam seniorliving.org, mengatakan seseorang perlu merencanakan pengeluaran sekitar 2.300 dolar per alat bantu dengar. Sedangkan, jika, memerlukan satu unit untuk setiap telinga akan menghabiskan lebih dari 5.000 dolar.

Meski demikian harga alat bantu dengar tergantung lokasi dan brand yang digunakan. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi penyedia kesehatan atau hearing center di daerah Anda.

Jadwalkan pemeriksaan

Untuk memastikan bahwa perlu membeli alat bantu untuk mendengar, jadwalkan janji temu dengan dokter. Sebab, bisa saja, gangguan dengar pada lansia karena mereka menderita infeksi telinga atau penumpukan kotoran telinga.

Jika bukan karena itu, lakukan pemeriksaan pendengaran oleh dokter spesialis atau audiolog yang bereputasi. Mereka dapat membantu memilih perangkat yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan pendengaran dan mengkalibrasi perangkat untuk memaksimalkan potensinya.

Baca juga: Pemeriksaan Dewasa

Salah satu tempat pemeriksaan pendengaran di Indonesia adalah Kasoem Hearing Center. Dengan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk bayi, anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia oleh audilog profesional.

Baca Juga :   Alat Bantu Dengar Nirkabel, Ini yang Perlu Anda Ketahui

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center pun menyediakan teknologi untuk membantu, seperti alat bantu dengar (ABD), Bone Anchored Hearing Aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Buat janji temu dengan menghubungi Kasoem Care.

Coba dulu sebelum memilih alat bantu dengar untuk lansia

Biaya alat bantu dengar tak murah. Maka dari itu, pastikan apakah alat bantu dengar bisa dicoba terlebih dahulu dalam waktu tertentu atau tidak. Sehingga, Anda dapat memutuskan alat bantu dengar tersebut cocok atau tidak untuk kebutuhan pendengaran.

Baca Juga: Berapakah Harga Alat Bantu Dengar untuk Lansia?

Memilih alat bantu dengar untuk lansia dengan cek fitur dan masa pakai lama. Misalnya, alat bantu dengar dengan ketahanan tiga sampai tujuh tahun. Dengan begitu tak perlu mengganti alat bantu dengar setiap ke luar model baru.

Selain itu, agar berumur panjang alat bantu dengar perlu disimpan dan dirawat dengan tepat. Meski banyak alat bantu dengar memiliki lapisan pelindung untuk membuatnya tahan air dan debu, tetap saja, itu tak benar-benar tahan air dan tahan guncangan.

Seuaikan dengan fitur yang dibutuhkan

Dalam survei Consumer Reports, 53 persen responden menyatakan bahwa baterai yang dapat diisi ulang adalah salah satu fitur utama yang mereka cari. Selanjutnya, tinnitus masking dan opsi smartphone 43 persen. Sedangkan, 42 persen memilih penyesuaian tingkat kebisingan otomatis.

Artinya, perhatikan fitur khusus yang ada pada alat bantu dengar dan sesuaikan dengan kebutuhan. Sebab, fitur akan tergantung kisaran harga, merek, dan model.

EduMic

Remot kontrol

Sebagian orang lebih nyaman menggunakan perangkat tambahan, menyesuaikan dan menyempurnakan fitur alat bantu dengar. Aplikasi smartphone dapat memberi lebih banyak kontrol atas pengalaman mendengarkan, jika tersedia. Namun, beberapa alat bantu dengar kelas bawah terbatas pada kontrol fisik.

Baca Juga :   Selamat Hari Lansia Nasional! Ayo Periksa Pendengaran Kakek dan Nenekmu Sekarang

Pemrograman variabel

Beberapa alat bantu dengar lansia dapat berisi berbagai pengaturan yang programnya menyesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan pendengaran tertentu. Memiliki fitur tersebut mungkin akan memberi kenyamanan lebih bagi sebagian pengguna.

Sinkronisasi

Untuk individu yang memakai dua alat bantu dengar, perlu penyesuaian program agar keduanya sinkron. Sehingga, secara otomatis, setiap perubahan pada alat bantu dengar di satu telinga seperti volume, akan berubah di sisi lainnya.

Konektivitas Nirkabel

Saat ini banyak model canggih yang dapat dipasang dengan perangkat yang kompatibel dengan Bluetooth seperti ponsel, komputer, dan TV. Streaming melalui Bluetooth dapat mengubah alat bantu dengar bluetooth menjadi pemutar musik untuk earbud nirkabel.

Kecerdasan buatan

Beberapa alat bantu dengar lengkap dengan fitur yang memungkinkan mereka untuk “mempelajari” preferensi Anda. Kecerdasan buatan mencatat pengaturan kontrol volume yang terpilih dan preferensi program untuk lingkungan suara tertentu. Seiring waktu, alat bantu dengar dapat mulai memilih pengaturan ini secara otomatis saat mendeteksi lingkungan serupa. Ini dapat mengurangi kebutuhan penyesuaian manual.

Pertimbangkan alat bantu dengar untuk lansia dengan baterai isi ulang

Bagi mereka yang memiliki masalah mobilitas, baterai isi ulang berguna karena membuat pengisian daya jauh lebih mudah. Apalagi, biasanya memiliki umur simpan yang panjang sekitar lima tahun.

Baca juga: Apa Nama Alat Bantu Dengar, Ini Jenis-jenisnya

Support, selain Alat Bantu Dengar

Sebelum memilih alat bantu dengar untuk lansia, sebaiknya lakukan riset mendetail. Jadi, oma dan opa dapat menggunakan alat bantu dengar sesuai kebutuhan. Selain alat bantu dengar, keluarga juga dapat mendukung lansia menjalani kehidupan yang penuh dan aktif, dengan cara:

  1. memberi tahu teman, keluarga, dan mitra komunikasi tentang gangguan pendengaran
  2. meminta keluarga dan teman untuk bertatapan ketika mereka berbicara dengan lansia yang gangguan pendengaran
  3. memberi tahu secara spesifik, sebelum mulai berbicara atau menggunakan isyarat wajah untuk membantu memahami percakapannya
  4. menghindari tempat-tempat dengan banyak kebisingan sekitar, seperti restoran atau tempat dengan musik live
  5. mematikan televisi atau radio saat lansia tidak mendengarkannya
  6. menghargai usaha atau bantuan yang diberikan kepada orang dengan presbikusis
Rate this post