Selain menjadi organ pendengaran, telinga berfungsi membantu keseimbangan. Salah satu yang berperan adalah telinga bagian dalam. Jika sehat, telinga bagian dalam dapat menjalankan fungsi tersebut. Tapi, ketika ada masalah dapat menyebabkan gangguan vestibular.
Gangguan Vestibular
Sistem yang bertanggung jawab atas keseimbangan manusia terletak di dalam telinga bagian dalam. Itu adalah saluran setengah lingkaran, utrikulus, dan sakulus. Ketiganya, bekerja sama dan mengirimkan sinyal ke otak untuk membantu menjaga postur dan keseimbangan.
Gangguan vestibular merupakan gangguan pada sistem keseimbangan tubuh. Karena, ada gangguan pada sistem vestibular telinga bagian dalam, pusat pemrosesan sistem saraf pusat atau keduanya. Disfungsi vestibular biasanya muncul secara akut dengan berbagai bentuk.
Adapun gangguan vestibular karena masalah telinga, seperti dilansir dari menieres.org.uk, antara lain sebagai berikut.
Vestibulopati bilateral
Punya sebutan lain, bilateral vestibular hypofunction (BVH) atau bilateral vestibular loss (BVL) adalah penurunan atau tidak ada fungsi keseimbangan (vestibular) di kedua telinga. Ini karena sensor gerak kepala di telinga bagian dalam tidak berfungsi. Sehingga, otak kehilangan ‘steadycam’, membuat gambar ‘jumpy’ atau ‘goyang’ (oscillopsia) saat bergerak.
Jika organ keseimbangan tidak bekerja dengan benar, otak harus mengkompensasi kekurangan informasi ini dan lebih mengandalkan data visual (mata) dan fisik. Maka, gejala dapat berupa ketidakseimbangan, ketidakstabilan, dan penglihatan kabur atau gelisah atau kesulitan memusatkan perhatian selama gerakan kepala.
Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)
Ini terjadi ketika kristal di ruang depan bergerak ke kanal setengah lingkaran dan terperangkap. Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya lebih sensitif terhadap gerakan yang biasanya tidak mengganggu. Misalnya, berguling di tempat tidur atau saat melihat ke arah langit-langit.
Cochlear hydrops
Memengaruhi telinga bagian dalam. Gejala khasnya adalah gangguan pendengaran, tinnitus dan aural fullness, tanpa pusing/vertigo.
Endolymphatic hydrops
Ini disebabkan oleh fluktuasi abnormal pada cairan (endolymph) yang mengisi struktur pendengaran dan keseimbangan telinga bagian dalam. Kondisi ini menghasilkan ruang endolimfatik yang buncit dan disebut sebagai hidrops endolimfatik. Gejalanya meliputi pusing, tinnitus, gangguan pendengaran, dan aural fullness.
Hidrops endolimfatik terbagi menjadi dua, yaitu:
- primer (idiopatik) yang dikenal sebagai penyakit Ménière, terjadi tanpa alasan yang diketahui
- sedangkan, sekunder adalah respons terhadap suatu peristiwa, seperti trauma kepala, alergi, atau kondisi yang mendasarinya, seperti kelainan autoimun
Labirinitis
Labirinitis atau labyrinthitis merupakan peradangan karena infeksi pada pusat keseimbangan di telinga bagian dalam (labirin membran). Akibat infeksi ini, pesan yang dikirim oleh telinga ke otak dapat terpengaruh. Sehingga, pendengaran dan keseimbangan tubuh bakal terganggu.
Penyakit Ménière
Sindrom Ménière adalah kondisi vestibular progresif jangka panjang yang memengaruhi keseimbangan dan bagian pendengaran telinga bagian dalam. Gejalanya adalah serangan vertigo akut (pusing parah), tinnitus yang berfluktuasi, ketulian yang meningkat, dan perasaan tertekan di telinga.
Banyak faktor yang dianggap terlibat dalam perkembangan kondisi tersebut, misalnya:
- peningkatan tekanan cairan di kantung endolimfatik
- faktor alergi merusak telinga bagian dalam atau faktor lain yang tidak diketahui
Fistula perilimfe
Sementara itu, fistula perilimfe menggambarkan robekan atau cacat pada kapsul tulang labirin atau di jendela bundar atau oval, selaput tipis yang memisahkan telinga tengah dari telinga bagian dalam yang berisi cairan. Ketika tekanan fistula di telinga tengah berubah secara langsung, maka memengaruhi telinga bagian dalam. Dampaknya, keseimbangan atau struktur pendengaran akan terpengaruh.
Persistent Postural-Perceptual Dizziness (PPPD)
Kondisi ini terjadi setelah gangguan atau cedera pada sistem keseimbangan, seperti:
- migrain vestibular, neuritis vestibular, atau BPPV
- masalah medis, seperti episode berat tekanan darah rendah yang menyebabkan pusing)
- rauma, baik fisik atau psikologis
Gejala PPPD adalah pusing, tidak stabil, dan vertigo yang tidak berputar hampir setiap hari selama periode tiga bulan. Perubahan postur, gerakan, rangsangan visual, kelelahan dan stres akan memperburuk kondisi ini.
Superior semicircular canal dehiscence (SSCD)
SSCD dapat memengaruhi gangguan vestibular. Ini terjadi akibat pembukaan (dehiscence) pada tulang yang melapisi kanal setengah lingkaran superior (paling atas) di dalam telinga bagian dalam. Penyebabnya kemungkinan adalah muncul dari kegagalan perkembangan tulang postnatal.
Neuronitis vestibular
Vestibular neuritis adalah gangguan yang memengaruhi saraf vestibulocochlear telinga bagian dalam. Saraf ini terdiri dari neuron bipolar yang bertanggungjawab mengirimkan informasi tentang keseimbangan dan posisi kepala dari telinga bagian dalam ke otak. Saat saraf ini meradang atau bengkak akan mengganggu cara otak membaca informasi. Sehingga, menimbulkan gejala seperti pusing, vertigo, dan gejala terkait keseimbangan lainnya.
Merasakan Gangguan Vestibular yang Memengaruhi Keseimbangan?
Silakan kunjungi Kasoem Hearing Center. Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center menyediakan pelayanan hingga solusi.
Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center juga melayani pemeriksaan pendengaran oleh audilog profesional untuk bayi dan anak-anak hingga orang tua lanjut usia (lansia).
Tak hanya itu, tersedia teknologi untuk gangguan dengar lain, meliputi alat bantu dengar hantaran tulang atau Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Segera buat janji temu dengan menghubungi Kasoem Care melalui 08118179910, untuk mengatasi masalah Anda.