Saraf telinga termasuk bagian penting dari pendengaran. Karena, menjadi penentu bagaimana otak mengenali suara. Tapi, apa jadinya ketika saraf telinga bindeng? Apakah seseorang masih dapat mendengar suara, atau sebaliknya mengalami gangguan pendengaran?

Saraf Telinga

Saraf telinga adalah istilah awam untuk menyebutkan saraf vestibulocochlear. Ini merupakan saraf kranial kedelapan (VIII) yang bercabang ke dua tugas. Pertama, sebagai saraf pendengaran (auditory nerve atau saraf koklea) dan kedua, saraf vestibular yang berkaitan dengan gerakan dan posisi.

Fungsi

Dalam jurnal ilmiah Neuroanatomy, Cranial Nerve 8 (Vestibulocochlear) oleh Bruni Bordoni, Nicholas L. Mankowski, Daniel T. Daly yang diterbikan pada StatPearls Publishing LLC, National Library of Medicine dijelaskan bahwa saraf koklea dan saraf vestibular memiliki fungsi yang berbeda.

Saraf koklea bertanggung jawab untuk mentransmisikan sinyal pendengaran dari telinga bagian dalam ke inti koklea di dalam batang otak dan akhirnya ke korteks pendengaran primer di lobus temporal. Koklea adalah rongga spiral berisi cairan di labirin pendengaran bertulang yang berisi organ Corti di sepanjang membran basilarnya.

Saraf vestibular menyampaikan informasi yang berkaitan dengan gerakan dan posisi. Sistem vestibular melibatkan komunikasi terkoordinasi antara alat vestibular (saluran setengah lingkaran, sakulus, utrikulus), otot mata, otot postural, batang otak, dan korteks serebral.

Saraf Telinga Bindeng

Meski letaknya jauh di dalam, saraf telinga dapat mengalami masalah. Salah satunya adalah acoustic neuroma (neuroma akustik). Ahli bedah THT – kepala dan leher Francis Creighton, MD dan ahli bedah saraf Christopher Jackson, MD dalam John Hopkins Medicine menjelaskan neuroma akustik adalah tumor non-kanker, biasanya tumbuh lambat dan terbentuk di sepanjang cabang saraf kranial kedelapan (saraf vestibulocochlear).

Kondisi ini muncul dari sel Schwann, yang membungkus dan menopang serabut saraf, oleh karena itu dinamakan schwannoma vestibular. Schwannoma dapat terjadi pada saraf kranial atau perifer mana pun di tubuh. Biasanya mulai tumbuh ketika sistem saraf pusat bertransisi ke sistem saraf tepi (porus acusticus).

Gejala saraf telinga bindeng, dari penuh sampai gangguan pendengaran

Gejala dari kondisi ini membuat saraf telinga bindeng atau seseorang yang mengalaminya merasa penuh di telinga, seolah-olah ada air di dalamnya. Selain itu, mereka mungkin megalami kondisi seperti berikut.

Gangguan pendengaran

Lebih dari 90 persen orang dengan neuroma akustik mengalami gangguan pendengaran pada satu sisi (unilateral). Orang dengan gangguan pendengaran jenis ini mungkin mengalami kesulitan mendengar di lingkungan yang bising dan menemukan dari mana suara itu berasal.

Ini disebabkan karena kompresi atau infiltrasi tumor pada saraf pendengaran atau akibat sekresi zat beracun terhadap pendengaran. Hal ini dapat memengaruhi jangkauan suara yang didengar, serta kejernihan suara. Gangguan pendengaran bisa terjadi meski tumornya tidak berkembang.

Tinnitus

Gejala lain yang dirasakan ketika saraf telinga bindeng karena kondisi tersebut berupa tinnitus. Tinnitus adalah masalah yang menyebabkan mendengar suara bising di salah satu telinga atau kedua telinga. Dalam kebanyakan kasus, tidak ada sesuatu pun di luar diri yang menyebabkan kebisingan tersebut. Sebab, suara tersebut berasal dari internal alias hanya didengar di telinga sendiri.

Dalam catatan Family Doctor, orang-orang umumnya menggambarkan kebisingan sebagai “telinga berdenging”. Telinga berdenging sebelah kiri ini bisa juga berupa suara menderu, klik, mendengung atau suara lainny

Gejala lain yang dirasakan saat saraf telinga bindeng karena neuroma akusik, yakni masalah keseimbangan. Hampir separuh penderita neuroma akustik merasakan gejala-gejala ini, yang cenderung memburuk jika tumor tumbuh.

Neuroma akustik berukuran besar bisa menjadi serius karena terkadang menyebabkan penumpukan cairan di otak (hidrosefalus) yang mengancam jiwa. Hanya saja, banyak yang tumbuh sangat lambat atau tidak tumbuh sama sekali. Maka dari itu, jangan tunda dan segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Rate this post