Alat bantu dengar (ABD) atau hearing aid merupakan perangkat elektronik yang dipakai pada telinga orang dengar gangguan dengar. ABD terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu mikrofon, amplifier, dan speaker. Namun, ketiga komponen tersebut tak akan berfungsi tanpa baterai alat bantu dengar.

Berdasarkan model yang tersedia, baterai terbagi dalam dua jenis, yaitu isi ulang dan sekali pakai.

Baterai Alat Bantu Dengar Isi Ulang

Dalam catatan hear-it.org, alat bantu dengar dengan jenis isi ulang merupakan yang paling umum. Layaknya perangkat elektronik lain, seperti smartphone atau earbud True Wireless Stereo (TWS), alat bantu dengar dengan baterai isi ulang harus di-charging agar perangkat tersebut “hidup”.

Jadi, pemakainya, tak perlu repot untuk mencopot dan memasangnya. Sebab, hanya perlu mengisi ulang dengan pengisi daya khusus, ketika habis atau sedang tak memakai ABD. Dengan waktu charging selama tiga jam pengisian daya, rata-rata daya masa pakai baterai ini adalah sehari penuh.

Baterai Alat Bantu Dengar Sekali Pakai

Baterai sekali pakai untuk alat bantu dengar adalah zinc-air batteries. Jenis ini harus diganti saat kehabisan daya. Jenis sekali pakai sudah bebas dari merkuri. Tetapi, model lama tidak seperti itu. Jadi, kemungkinan ada jejak merkuri dalam alat bantu dengarnya. Adapun ukuran dan masa pakainya, yaitu sebagai berikut.

Ukuran baterai alat bantu dengar

Ada berbagai ukuran yang terpasang pada alat bantu dengar. Jadi, pastikan mengetahui ukuran sesuai kebutuhan. Untuk membantu, terdapat kode warna dan angka internasional untuk setiap ukuran baterai, meliputi kuning (10), coklat (312), oranye (13), dan biru (675).

Masa pakai

Lama pakai standar untuk jenis isi ulang bertahan antara lima dan 14 hari. Hanya saja, hal tersebut juga tergantung pada jenis alat bantu dengar, kapasitas, jenis, seberapa sering pemakaian alat bantu dengar, dan tingkat gangguan pendengaran. Semakin banyak amplifikasi, artinya membutuhkan lebih banyak daya.

Bluetooth juga akan membutuhkan daya. Dalam beberapa kasus, dapat bertahan lebih dari 14 hari. Sementara itu, bisa saja penggunaannya membuat terkuras dalam waktu yang lebih singkat.

Baca Juga : 6 Trik Membuat Baterai Alat Bantu Dengar Tahan Lama

Persiapan Penggunaan

Pengguna alat bantu dengar dengan baterai sekali pakai, perlu mempersiapkan diri ketika beraktivitas di luar rumah. Oleh karena itu, beberapa tips untuk pemakai alat bantu dengar, yaitu sebagai berikut.

Cadangan

Alat bantu dengar biasanya memberi tahu baterai habis. Namun, tak menutup kemungkinan baterai tersebut dapat kehilangan daya secara tiba-tiba. Oleh karena itu, disarankan untuk membawa perlengkapan cadangan.

Segel tak rusak

Selalu pastikan segel tidak rusak.

Diberi waktu

Baterai zinc-air juga harus diberi sedikit waktu untuk “mengisi daya” sebelum dapat berfungsi sebagai pengisi daya. Jenis ini membutuhkan udara untuk bekerja dan membutuhkan sekitar satu menit sebelum udara bereaksi terhadap seng di dalam baterai.

Baca Juga : Gangguan Pendengaran pada Lansia, Bagaimana Menghadapinya?

Jauhkan dari anak kecil dan hewan peliharaan

Selalu jauhkan baterai isi ulang ini dari jangkauan anak kecil dan hewan peliharaan. Karena, berbahaya ketika tertelan. Jika ini terjadi hal tersebut, jangan ragu untuk segera cari bantuan medis.

Masih bingung dengan jenis baterai yang tersemat pada alat bantu dengar? Kunjungi Kasoem Hearing Center. Sebagai satu-satunya yang mengantongi sertifikasi ISO 9001 2015, Kasoem Hearing Center menyediakan perlengkapan alat bantu dengar.

Selain itu, Kasoem Hearing Center pun melayani pemeriksaan lengkap untuk bayi, anak-anak hingga lansia di berbagai daerah di Indonesia. Dengan tagline “One Stop Solution for All Hearing Problem” Kasoem Hearing Center tak hanya memberi pelayanan pemeriksaan pendengaran. Tetapi, menyediakan alat bantu dengar hingga cochlear implant sesuai dengan kebutuhan pendengaran.

Rate this post