Pemeriksaan pendengaran merupakan tes untuk memeriksa kemampuan seseorang untuk mendengar kenyaringan dan nada suara. Tujuannya untuk mendiagnosis derajat pendengaran atau mengetahui seberapa parah gangguan dengar.

Dengan pemeriksaan pendengaran, petugas kesehatan dapat menentukan perawatan apa yang tepat untuk mereka yang menderita gangguan dengar atau mereka tidak dapat mendengarkan suara sama sekali. Maka dari itu, penting melakukan pemeriksaan pendengaran.

Karena, jika tak tertangani penderita gangguan pendengaran akan terus-menerus kesulitan saat mendengarkan bunyi atau suara di berbagai kondisi. Bahkan, dalam beberapa kasus mereka tidak dapat mendengarkan suara sama sekali.

Seperti Apa Tes Pendengaran?

Dalam catatan Medine Plus, tes pendengaran untuk mengukur seberapa baik seseorang dapat mendengar. Pada manusia dengan pendengaran normal, proses mendengar bunyi mulai dari telinga bagian luar. Ketika telinga bagian luar menerima suara, gelombang suara meneruskannya ke saluran pendengaran eksternal dan menyerang gendang telinga (membran timpani). 

Kemudian, gendang telinga bergetar. Getaran tersebut diteruskan ke tiga tulang kecil di telinga tengah atau osikel (ossicles). Ossicles memperkuat suara, lantas mengirimkan gelombang suara ke telinga bagian dalam dan ke organ pendengaran yang berisi cairan (koklea).

Setelah gelombang suara mencapai telinga bagian dalam, berubah menjadi impuls listrik. Saraf pendengaran mengirimkan impuls ini ke otak. Otak kemudian menerjemahkan impuls listrik ini sebagai suara.

Artinya, setiap orang yang memiliki pendengaran normal, tak akan menemukan masalah saat saat gelombang suara berjalan ke telinga dan menyebabkan gendang telinga bergetar.

Sementara itu, orang yang mengalami gangguan dengar tidak akan menerima informasi suara ke otak. Karena, terjadi masalah dengan satu atau lebih bagian telinga, saraf di dalam telinga atau bagian otak yang mengontrol pendengaran.

Baca Juga :   Lindungi Kerusakan Telinga dari Paparan Kebisingan Headphone dengan 60-60

Untuk mencari akar masalah, perlu tes pendengaran. Sehingga, dapat diketahui apakah memiliki masalah pendengaran atau tidak dan, jika ya, seberapa serius masalah tersebut.

Adapun tiga jenis utama gangguan pendengaran yaitu sebagai berikut.

  1. Sensorineural (tuli saraf). Jenis gangguan pendengaran ini akibat terjadi masalah pada struktur telinga dan/atau saraf yang mengontrol pendengaran. Ini mungkin hadir saat lahir atau muncul di akhir kehidupan. Gangguan pendengaran sensorineural biasanya permanen. Jenis gangguan pendengaran ini berkisar dari ringan (ketidakmampuan untuk mendengar suara tertentu) hingga sangat dalam (ketidakmampuan untuk mendengar suara apa pun).
  2. Konduktif. Gangguan pendengaran karena penyumbatan transmisi suara ke telinga. Situasi ini dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil, karena infeksi telinga atau cairan di telinga. Gangguan pendengaran konduktif biasanya ringan, sementara, dan dapat diobati.
  3. Campuran. Gangguan dengar kombinasi dari gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif.

Hasil Pemeriksaan Pendengaran

Ada pun hasil pemeriksaan pendengaran menunjukan tingkat kemampuan gangguan dengar masing-masing individu. Menurut catatan American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), derajat gangguan dengar dibagi menjadi sebagai berikut.

  • Normal: memiliki kemampuan mendengar suara -10 sampai 15 desibel (dB)
  • Sedikit: memiliki kemampuan mendengar suara 16 sampai 25
  • Ringan: memiliki kemampuan mendengar suara 26 sampai 40
  • Sedang: memiliki kemampuan mendengar suara 41 sampai 55
  • Cukup Parah: memiliki kemampuan mendengar suara 56 sampai 70
  • Parah: memiliki kemampuan mendengar suara 71 sampai 90 dB
  • Amat sangat parah: memiliki kemampuan mendengar suara 91+dB.

Untuk melakukan tes pendengaran pergi ke dokter spesialis atau hearing center, seperti Kasoem Hearing Center. Sebab, di sana menyediakan layanan pemeriksaan bagi dewasa untuk menentukan kemampuan dengar, sekaligus mencari tahu tingkat keparahan pendengaran seseorang.

Baca Juga :   Tes Pendengaran untuk Balita yang Menderita Gangguan Pendengaran

Sebagai satu-satunya hearing center yang mengantongi sertifikasi ISO 9001 2015, Kasoem Hearing Center melayani pemeriksaan oleh dokter spesialis di bidangnya. Temukan dan cek pendengaran di Kasoem Hearing Center di berbagai daerah di Indonesia.

Rate this post