Telinga sama dengan bagian tubuh lain, tak luput dari trauma. Kondisi ini bisa terjadi pada salah satu atau semua bagian telinga. Dampak dari trauma adalah muncul cedera telinga. Apa saja yang termasuk cedera telinga dan bagaimana itu memengaruhi pendengaran?
Cedera Telinga
Seperti dilansir dari Stanford Health Care, trauma telinga adalah kejadian atau kecelakaan mendadak yang membahayakan telinga, seperti saluran telinga, membran timpani, tulang telinga tengah, telinga bagian dalam serta tulang temporal. Dampak trauma adalah terjadinya cedera telinga.
Penyebab dan Jenis Cedera Telinga
Dalam catatan Nemours KidsHealth, penyebab dan jenis cedera telinga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut
Cedera karena terluka, goresan, luka bakar, atau radang dingin (frostbite)
Ini termasuk pada cedera ringan pada telinga luar atau saluran telinga. Kondisi ini menyebabkan pendarahan dan infeksi yang dapat memengaruhi bagian telinga lainnya. Sementara, goresan didapat karena benda-benda seperti kapas, kuku, atau pensil.
Pukulan langsung ke telinga atau kepala
Jatuh, kecelakaan mobil, cedera olahraga dapat merusak bentuk dan struktur telinga luar (dikenal sebagai kuping kembang kol). Salah satu contoh yang parah adalah blood clot atau telinga petinju. Ini menimbulkan hematoma auricular, ketika kantong darah terkumpul di bawah kulit telinga luar. Hal ini menyebabkan telinga bagian luar terlihat bengkak. Kantung darah akan terasa lembut seperti balon air.
Suara keras
Anak-anak dan remaja dapat mengalami gangguan pendengaran yang serius atau permanen (disebut trauma akustik atau gangguan pendengaran akibat kebisingan) jika mereka:
- terkena suara yang sangat keras, seperti suara tembakan, petasan, atau ledakan
- berada di sekitar kebisingan keras untuk waktu yang lama, seperti mesin pemotong rumput, perkakas listrik, peralatan pertanian, acara olahraga yang bising
- mendengarkan musik keras di konser, di mobil, atau melalui headphone
Perubahan tekanan udara secara tiba-tiba atau menyelam
Jika tidak disamakan, tekanan udara yang semakin tinggi akan menekan salah satu sisi gendang telinga. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan terkadang gangguan pendengaran sebagian, yang disebut barotrauma.
Ciri-ciri Cedera Telinga
Mount Sinai mencatat cedera telinga dapat menimbulkan beberapa gejala. Secara umum, ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Pendarahan dari telinga
- Memar atau kemerahan
- Keluar cairan bening dari telinga (cairan otak)
- Pusing
- Sakit telinga
- Kehilangan pendengaran
- Mual dan muntah
- Suara bising di telinga
- Sensasi suatu benda di telinga
- Pembengkakan
- Benda yang terlihat di telinga
- Demam
- Gangguan pendengaran
Memengaruhi Pendengaran dan Keseimbangan
Cedera yang berat dapat melukai telinga. Kerusakan pada bagian-bagian penting telinga, seperti gendang telinga, saluran telinga, tulang-tulang pendengaran, koklea, atau saraf vestibular dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan masalah keseimbangan.
Pendengaran
Jika cedera memengaruhi pendengaran, anak akan mengalami hal seperti berikut.
- Kesulitan mendengar saat ada kebisingan di latar belakang
- Kesulitan mendengar suara bernada tinggi atau not musik
- Hanya mendengar suara tertentu atau teredam
- Telinga berdenging atau suara aneh lainnya seperti mendesis, mendengung, bersenandung, atau mengaum
- Kesulitan memperhatikan atau mengikuti pelajaran di sekolah
- Mengeluh telinga terasa “penuh”
- Kesulitan berbicara (dengan ucapan yang buruk, terbatas, atau tidak ada sama sekali) berbicara dengan keras
- Tidak beralih ke suara keras atau menanggapi pembicaraan tingkat percakapan
- Tidak menjawab pertanyaan, atau menjawab dengan tidak tepat
- Menaikkan volume di TV atau stereo
Keseimbangan
Sementara, cedera telinga yang mempengaruhi keseimbangan mungkin memiliki gejala seperti:
- sering terjatuh atau tersandung (kecanggungan)
- vertigo (perasaan tiba-tiba berputar atau berputar yang terasa seperti bergerak sambil duduk atau berdiri)
- merasa tidak stabil, “pusing,” atau disorientasi
- merasa pusing atau pusing
- masalah penglihatan seperti penglihatan kabur atau kabur (disebut oscillopsia [ah-sih-LOP-see-uh])
- kesulitan menaiki tangga atau berdiri tanpa terjatuh
- kesulitan berjalan (terhuyung-huyung saat berjalan, berjalan dengan kaki terlalu berjauhan, atau kesulitan berjalan di tempat gelap atau di area yang tidak rata)
- mual atau muntah
- sakit kepala
- kelelahan yang luar biasa
Jika Anda atau pun anak mengalami masalah dan merasa ada masalah pada pendengaran serta keseimbangan, lakukan pemeriksaan ke rumah sakit, penyedia layanan kesehatan atau hearing center terpercaya seperti Kasoem Hearing Center. Dengan pengalaman lebih dari 80 tahun dan satu-satunya yang tersertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center memberi pelayanan one stop solution for all hearing problem.
Layanan mulai dari pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan oleh audilog profesional serta teknologi untuk memaksimalkan pendengaran, meliputi alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu dengar konduksi tulang atau bone-anchored hearing aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Segera buat janji temu untuk kunjungan menghubungi Kasoem Care atau datang langsung ke cabang terdekat di kota Anda!