Semua bagian telinga memiliki peran penting mengantarkan bunyi suara sampai ke otak, termasuk gendang telinga. Terletak di ujung saluran pendengaran, apakah Anda sudah tahu apa fungsi gendang telinga? Bagaimana perannya?

Gendang Telinga

Gendang telinga memiliki istilah medis, membran timpani (tympanic membran). Sebab, mirip dengan membran pada gendang yang bergetar saat bertemu dengan suara.

Dalam catatan Medline Plus, membran timpani terdiri dari membran jaringan ikat tipis yang ditutupi oleh kulit di bagian luar dan mukosa di permukaan bagian dalam. Diameter ukurannya sekitar satu centimeter (sekitar sepertiga ukuran satu sen AS) dan akan terlihat berwarna putih mutiara atau abu-abu ketika sehat.

Adapun lapisan pada gendang telinga, seperti dilansir dari Cleveland Clinic, terdiri dari:

  • lapisan luar terbuat dari jaringan epitel, jenis jaringan sama yang melapisi permukaan luar tubuh
  • lapisan tengah terbuat dari jaringan berserat yang fleksibel berisi saraf dan pembuluh darah
  • lapisan dalam terbuat dari mukosa, jenis jaringan yang sama yang menutupi permukaan organ tertentu, seperti yang ada di saluran pencernaan

Fungsi Gendang Telinga

Fungsi gendang telinga dinilai cukup sederhana, seperti tercatat dalam buku Anatomy, Head and Neck, Ear Tympanic Membrane oleh Alice Szymanski; Joseph Toth; Marin Ogorevc; Zachary Geiger yang terbit pada StatPearls, National Library of Medicine. Adapun fungsi gendang telinga, yaitu:

  • transmisi suara
  • amplifikasi

Seperti apa prosesnya?

Ketika gelombang suara mencapai membran timpani, gelombang tersebut menyebabkan membran timpani bergetar. Getaran ini kemudian ditransmisikan ke tulang-tulang pendengaran di telinga tengah untuk selanjutnya diteruskan ke koklea telinga bagian dalam untuk transduksi. Tak hanya itu, fungsi gendang telinga juga melindungi telinga tengah dari kotoran, bakteri, dan kotoran.

Kondisi yang Memengaruhi Gendang Telinga

Sama dengan bagian telinga lain, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan fungsi gendang telinga terganggu. Masalah yang mungkin terjadi seperti gendang telinga pecah, tympanosclerosis, cairan di belakang gendang telinga, dan infeksi gendang telinga.

Cairan di belakang gendang telinga

Istilah medis untuk cairan di belakang gendang telinga adalah otitis media dengan efusi. Beberapa orang menyebutnya lem telinga. Ini terjadi ketika saluran eustachius (saluran yang menghubungkan bagian dalam telinga ke bagian belakang tenggorokan) tersumbat atau bengkak. Dampaknya, cairan menumpuk di belakang gendang telinga.

Selain otitis media dengan efusi, cairan bisa muncul karena alergi dan iritan, seperti asap rokok. Dalam banyak kasus, cairan di belakang gendang telinga akan hilang dengan sendirinya. Jika tidak kunjung hilang, mungkin memerlukan pengobatan ke dokter spesialis.

Gendang telinga yang terinfeksi

Membran timpani terinfeksi terjadi setelah telinga tengah atau gendang telinga pecah. Gendang telinga yang terinfeksi dapat menyebabkan gejala seperti sakit telinga, gangguan pendengaran, vertigo, dan telinga berdenging.

Banyak gendang telinga yang terinfeksi sembuh dengan sendirinya. Namun jika gejalanya menetap selama lebih dari beberapa minggu, mungkin memerlukan perawatan dari dokter.

Gendang telinga pecah

Gendang telinga pecah ini artinya ada lubang pada membran timpani. Cedera atau infeksi pada telinga bisa menjadi penyebab lubang. Dalam kasus yang parah, berakibat pada gangguan pendengaran, drainase atau tinnitus (telinga berdenging). Perawatan untuk kondisi tersebut adalah operasi untuk memperbaikinya. Tapi, gendang telinga yang pecah juga bisa sembuh dengan sendirinya.

Tympanosclerosis

Tympanosclerosis mengacu pada jaringan parut pada gendang telinga. Penyebab kondisi ini adalah cedera telinga atau operasi serta infeksi telinga kronis dalam jangka panjang. Gendang telinga pada penderita tympanosclerosis akan berwarna putih kapur karena adanya jaringan parut.

Dalam banyak kasus, jaringan parut menghalangi suara melewati telinga dengan baik. Sehingga, perlu perawatan berupa timpanoplasti. Selama prosedur ini, dokter bedah mengangkat jaringan parut dan memperbaiki kerusakan pada tulang di telinga tengah.

Tanpa gendang telinga, suara akan terdengar teredam. Maka dari itu, jangan abaikan perawatan untuk mencegah kerusakan membran timpani. Misalnya, memakai pelindung telinga yang tepat saat konser, tidak menaikkan volume terlalu tinggi saat mendengarkan musik melalui headphone atau earbud hingga, menemui audiolog untuk tes pendengaran rutin.

Salah satu tempat untuk tes pendengaran yang dapat Anda kunjungi adalah Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini akan memberikan pelayanan one stop solution for all hearing problem.

Selain alat bantu dengar (hearing aid), Kasoem Hearing Center menyediakan Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA) dan cochlear implant untuk solusi berbagai masalah pendengaran. Oorang dengan gangguan pendengaran dapat konsultasi mengenai masalanya. Mulai dari melakukan pemeriksaan pendengaran sesuai kebutuhan sampai terapi memaksimalkan pendengaran dengan auditory verbal therapy (AVT). Segera reservasi melalui Kasoem Care atau mengunjungi cabang Kasoem Hearing Center di kota terdekat!

Rate this post