Telinga berfungsi sebagai indera pendengaran manusia. Tugas utamanya membuat manusia bisa mendengar semua suara atau bunyi. Tapi, saat menjalankan fungsi mendengar, telinga bisa mengalami gangguan seperti tuli mendadak atau sudden sensorineural  hearing loss. Apa itu?

Sudden Sensorineural  Hearing Loss

Hearing Loss Association of America mengungkapkan sudden sensorineural hearing loss (SSHL) atau tuli mendadak merupakan kondisi ketika seseorang kehilangan pendengaran yang cepat pada rentang suara 30 desibel (dB) dalam tiga frekuensi yang terhubung dalam 72 jam. Biasanya, sudden sensorineural hearing loss ini terjadi pada satu telinga atau keduanya selama beberapa hari. 

Berdasarkan data, sekitar setengah dari orang-orang dengan SSHL bisa mendapatkan kembali pendengarannya secara spontan. Hal tersebut terjadi dalam satu hingga dua minggu sejak onsetSementara itu, 85 persen mendapatkan pendengaran kembali saat menerima perawatan dari otolaryngologist (dokter, kadang-kadang disebut THT, yang mengkhususkan diri pada penyakit telinga, hidung, tenggorokan, dan leher).

Risiko Sudden Sensorineural  Hearing Loss

Umumnya, mereka menyadari kondisi tersebut saat bangun di pagi hari dan terjadi pada orang yang memiliki gangguan tidur atau insomnia dan sleep apnea. Adapun kaitan kondisi tersebut adalah sebagai berikut. 

Apa hubungan insomnia dengan sudden sensorineural hearing loss?

Studi menjelaskan orang yang memiliki gangguan tidur atau insomnia memiliki peluang lebih tinggi 18 persen terkena penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke dibandingkan dengan orang yang tidur nyenyak di malam hari. Sedangkan orang yang berjuang untuk tertidur atau tetap tertidur memiliki risiko sembilan persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Gangguan tidur atau insomnia juga  menyebabkan sirkulasi darah yang buruk ke seluruh tubuh, tak terkecuali telinga bagian dalam. Caranya adalah:

  • sel-sel rambut kecil atau silia di telinga bagian dalam mendeteksi suara dan mengirimkannya ke otak untuk ditafsirkan
  • silia bergantung pada aliran darah yang memadai untuk beroperasi
  • ketika aliran darah berkurang karena insomnia, sel-sel rambut ini bisa rusak dan terjadi gangguan pendengaran 

Sleep apnea

Sementara itu, sleep apnea membuat pernapasan berulang kali berhenti memicu kerusakan telinga. Beberapa penelitian menyebut orang dengan sleep apnea sering mengalami peningkatan kadar plak di pembuluh darah mereka, menyempitkan aliran darah serta menyebabkan kerusakan pada telinga.

Tanda-tanda Sudden Sensorineural Hearing Loss

Keabanyakan sudden sensorineural hearing loss memang terjadi pagi hari. Sementara, kasus lain disadari saat menggunakan telepon. Sedangkan penderita lainnya mengungkapkan bahwa mereka mendengar bunyi “letupan” yang keras sebelum tuli mendadak.

Selain tanda-tanda tersebut, orang dengan tuli mendadak bisa merasakan hal lain. Misalnya,

  • perasaan penuh di telinga,
  • pusing
  • telinga berdenging, seperti tinnitus

Karena, seringkali hanya menyerang satu telinga saja. Untuk menentukan perawatan yang tepat, perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Diagnosis

National Institute on Deafness and Other Communication Disorder menyebut mendiagnosis tuli mendadak  tanpa penyebab yang jelas, yaitu dengan tes pendengaran audiometri nada murni.

  1. Penderita tuli mendadak akan mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis beberapa hari setelah timbulnya gejala. Hal tersebut untuk mengidentifikasi gangguan pendengaran sensorineural. 
  2. Dengan audiometri nada murni, dokter dapat mengukur seberapa keras frekuensi yang berbeda, atau nada, suara yang dibutuhkan sebelum dapat didengar. Karena, salah satu tanda SSHL adalah hilangnya setidaknya 30 desibel dalam tiga frekuensi yang terhubung dalam waktu 72 jam. Penurunan pendengaran itu akan membuat ucapan percakapan terdengar seperti bisikan. 
  3. Seusai diagnosis tuli mendadak, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan untuk mencoba menentukan penyebab yang mendasarinya. Tes-tes ini mungkin termasuk tes darah, pencitraan (biasanya pencitraan resonansi magnetik, atau MRI), dan tes keseimbangan.
  4. Jika seseorang mengalami perubahan pendengaran yang lebih halus dan tiba-tiba, kemungkinan dia akan menjalani tes lain untuk mendapat diagnosis yang tepat.

Periksa di Kasoem Hearing Center

Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center berfokus pada one stop solution for all hearing problem. Di sana menyediakan pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia. 

Tak hanya menyediakan ABD, di sana tersedia teknologi lain seperti alat bantu dengar konduksi tulang atau bone-anchored hearing aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Segera reservasi untuk konsultasi dan kunjungan ke Kasoem Hearing Center.

Rate this post