Manusia perlu bergerak, berdiri, berjalan sampai berlari untuk menjalankan aktivitas. Hal tersebut dapat terjadi, karena sistem dalam tubuh berfungsi dengan baik. Salah satu yang berperan adalah sistem keseimbangan.

Apa itu Sistem Keseimbangan?

Seperti dilansir dari Balance & Dizziness Canada, sistem keseimbangan manusia bekerja melalui proses konstan deteksi posisi, umpan balik, dan penyesuaian antara:

  • otak
  • telinga
  • mata
  • kulit, otot, sendi

Untuk membantu menjaga keseimbangan, otak menggunakan pesan yang diterimanya dari mata, telinga (termasuk telinga bagian dalam, yang berisi sistem vestibular), dan bagian tubuh lainnya, misalnya otot, persendian, kulit. Rangkaian sistem tersebut secara otomatis tak pernah berhenti bekerja dengan senyap. Jadi, ketika merasakan pusing, ketidakseimbangan, dan gejala lain, kemungkinan ada satu atau lebih dari bagian tersebut mengalami kerusakan.

Bagaimana peran masing-masing sistem keseimbangan?

Otak

Informasi dari sistem vestibular (sensor keseimbangan telinga bagian dalam), sistem visual (mata), dan sistem proprioseptif (otot, sendi, dan kulit) dikirim ke otak melalui saraf vestibulocochlear (saraf kranial ke-8). Batang otak mengurutkan informasi ini dan menggabungkan dengan informasi dari dua bagian otak lain, yang disebut otak kecil dan korteks serebral.

Otak kecil memberikan informasi tentang gerakan otomatis yang dipelajari melalui banyak pengulangan, seperti menyeimbangkan sepeda. Korteks serebral memberikan informasi tentang hal-hal yang telah manusia pelajari, seperti berjalan dengan kaki sedikit lebih jauh (kiprah lebih lebar) saat trotoar licin.

Otak kemudian menyatukan dan menafsirkan semua sinyal tersebut. Lalu, mengirimkan sinyal kembali ke mata dan bagian tubuh lainnya untuk bereaksi dan menjaga agar tubuh tetap tegak.

Peran Telinga dalam Keseimbangan

Dalam catatan American Speech Language Hearing Association, telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu luar, tengah, dan dalam.

Baca Juga :   Rongga Telinga, Apa Fungsinya dan di Mana Letaknya?

Telinga luar

Itu terdiri dari pinna (daun telinga) dan saluran telinga. Bertugas membantu menentukan arah datangnya suara.

Telinga bagian tengah

Struktur telinga tengah mulai dari gendang telinga dan mencakup tiga tulang kecil yang disebut ossicles. Suara akan menyebabkan gendang telinga dan tulang pendengaran bergerak, mengirimkan sinyal ke otak.

Telinga bagian dalam

Ini rumah bagi koklea dan bagian utama dari sistem vestibular. Sistem vestibular adalah salah satu sistem sensorik yang memberi otak informasi tentang keseimbangan, gerakan, dan lokasi kepala dan tubuh dalam kaitannya dengan lingkungan.

Selain sistem vestibular, pada telinga bagian dalam terdapat tiga loop, yang disebut kanal setengah lingkaran.

  1. Kanal pertama merasakan gerakan naik-turun
  2. Kanal kedua merasakan gerakan dari sisi ke sisi
  3. Kanal ketiga merasakan gerakan miring. Setiap kanal memiliki sel rambut dan cairan di dalamnya, yang bergerak saat kepala atau tubuh bergerak

Sel-sel rambut tersebut mengirim pesan ke otak melalui saraf akustik. Pesan-pesan ini memberi tahu otak tentang bagaimana bergerak. Apakah bergerak lurus, seperti di dalam mobil atau naik turun, seperti di lift? Atau mungkin tidak bergerak sama sekali. Informasi ini terjadi bersama dengan apa yang terlihat, terdengar, dan terasa tubuh, membantu menjaga keseimbangan.

Mata

Sistem vestibular bekerja sama dengan sistem visual (mata, otot, dan bagian otak yang mengoordinasikan penglihatan). Sistem ini merasakan arah dan kecepatan gerakan kepala dalam kaitannya dengan dunia di sekita serta gambar tetap stabil saat kepala bergerak.

Refleks vestibulo-okular (VOR) memainkan peran penting dalam mengirimkan perintah otot kembali ke mata dari otak. VOR adalah “penggerak mata” yang membidik dan memantapkan pandangan. Misalnya, ini memungkinkan fokus pada kata-kata di buku, meski menganggukkan kepala ke atas dan ke bawah atau dari sisi ke sisi.

Baca Juga :   Paul Stanley Microtia, seperti Ini Kisahnya

VOR juga menjaga penglihatan tetap stabil saat kepala naik turun. Jika mengalami gangguan dan mengirimkan sinyal yang salah ke otak, akan menyebabkan pusing terkait gerakan, penglihatan kabur, tidak stabil, dan mual.

Kulit, otot dan sendi (sistem proprioseptif)

Sementara itu, sistem proprioseptif memungkinkan tubuh merasakan dirinya sendiri dalam hubungannya dengan dunia di sekitar. Misalnya:

  • sensor yang sensitif terhadap peregangan atau tekanan berkomunikasi ke otak
  • bagaimana posisi tungkai dan kaki dibandingkan dengan tanah
  • bagaimana posisi kepala dibandingkan dengan tubuh

Refleks vestibulospinal (VSR) memainkan peran penting dalam mengirimkan perintah otot kembali ke tubuh dari otak. VSR bekerja dengan proprioseptif sistem untuk menstabilkan tubuh di luar angkasa menggunakan gravitasi sebagai titik referensi. Kerusakan pada VSR dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan sempoyongan.

Mau mengecek peran telinga dalam sistem keseimbangan?

Lakukan pemeriksaan keseimbangan untuk mengetahui apakah telinga berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu tempat untuk pemeriksaan di Kasoem Hearing Center. Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center menyediakan pelayanan hingga solusi.

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center juga melayani pemeriksaan pendengaran oleh audilog profesional untuk bayi dan anak-anak hingga orang tua lanjut usia (lansia).

Tak hanya itu, tersedia teknologi untuk gangguan dengar lain, meliputi alat bantu dengar hantaran tulang atau Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea). Segera buat janji temu dengan menghubungi Kasoem Care melalui 08118179910, untuk mengatasi masalah Anda.

Rate this post