Presbikusis atau gangguan pendengaran terkait usia adalah penurunan pendengaran yang dialami banyak orang dewasa seiring bertambahnya usia. Menurut perkiraan, pendengaran yang menurun terjadi setelah orang tua lanjut usia (lansia) menginjak usia 65 tahun. Lalu, seperti apa gejala presbikusis yang menyerang lansia?
Cleveland Clinic menyebut hampir satu dari tiga orang dewasa mengalami gangguan pendengaran antara usia 65 dan 74 tahun. Lalu, sekitar setengah dari semua orang dewasa mengalaminya setelah usia 75 tahun.
Gejala Presbikusis
Gejala utama gangguan pendengaran terkait usia adalah kesulitan mendengar. Hanya saja, beberapa orang pada awalnya tidak menyadari perubahan pada pendengaran. Sampai, mereka mengalami perubahan bertahap dalam pendengaran.
- Kesulitan memahami nada yang lebih tinggi, seperti suara anak-anak atau beberapa suara elektronik (seperti nada pada ponsel)
- Membaca bibir ketika orang lain berbicara kepada
- Menaikkan volume di TV atau radio
- Kesulitan memahami ucapan di tempat ramai atau bising, seperti restoran
- Mengalami tinnitus (persepsi kebisingan di telinga atau kepala yang tidak memiliki sumber eksternal).
- Kebisingan yang terdengar penderita bermacam-macam. Misalnya, dering, dengung, suara menderu atau “jangkrik” di salah satu atau kedua telinga.
Sementara itu, Johns Hopkins Medicine menyebut gejala presbikusis adalah sebagai berikut.
- Mendengar ucapan orang lain seperti gumaman atau tidak jelas
- Sulit membedakan suara bernada tinggi, seperti “s” atau “th”
- Sulit memahami percakapan, terutama bila ada kebisingan latar belakang
- Lebih mudah mendengar suara pria daripada suara wanita
- Mendengar beberapa suara terlalu keras dan mengganggu
- Tinnitus (telinga berdenging) dapat terjadi pada satu atau kedua telinga
Faktor Presbikusis
Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran pada lansia. Tapi, penyebab paling umum adalah perubahan di telinga bagian dalam seiring bertambahnya usia. Perubahan tersebut memengaruhi kedua telinga secara merata dan memiliki serangan bertahap.
Penyebab lain presbikusis karena perubahan pada telinga tengah atau dari perubahan kompleks di sepanjang jalur saraf dari telinga ke otak serta kebisingan. Paparan suara keras secara terus-menerus, dapat merusak sel-sel rambut sensorik, salah satu bagian dari telinga yang berfungsi untuk mendengar.
Risiko mengalami penurunan pendengaran pun dapat terjadi pada mereka dengan riwayat seperti:
- Penyakit kencing manis
- Riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran
- Tekanan darah tinggi
Diagnosis Presbikusis
Diagnosis gangguan pendengaran terkait usia dilakukan dengan melihat ke dalam telinga. Penyedia layanan kesehatan menggunakan alat bernama otoskop (alat pembesar kecil dengan lampu) untuk melihat gendang telinga dan saluran telinga luar. Tes ini memeriksa kerusakan gendang telinga, peradangan (kemerahan dan pembengkakan) atau infeksi.
Penyedia layanan kesehatan mungkin merujuk ke audiolog (spesialis pendengaran) atau otolaryngologist (spesialis telinga, hidung dan tenggorokan). Selama pengujian, audiolog akan meminta mendengarkan serangkaian bunyi bip melalui satu set headphone dan memints merespons saat mendengar setiap bunyi. Mereka juga akan mendengarkan kata-kata yang disajikan pada berbagai tingkat kenyaringan dan mengulanginya kembali.
Setelah tes, audiolog akan menggunakan audiogram untuk membuat grafik sensitivitas pendengaran. Hal tersebut dapat membantu memberikan petunjuk kepada penyedia tentang jenis, derajat gangguan pendengaran, dan penyebab gangguan pendengaran.
Baca Juga : Ini Rekomendasi Waktu Penggunaan Alat Bantu Dengar
Di manakah dapat melakukan pemeriksaan presbikusis?
Salah satu penyedia layanan kesehatan, khusus gangguan pendengaran adalah Kasoem Hearing Center. Hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini dapat melayani layanan pemeriksaan lengkap untuk bayi, anak-anak hingga presbikusis untuk lansia.
Bukan hanya itu, Kasoem Hearing Center menyediakan produk alat bantu dengar. Dengan tagline “One Stop Solution for All Hearing Problem” Kasoem Hearing Center dapat melayani pemeriksaan lengkap hingga memberi solusi untuk gangguan pendengaran.