Gangguan pendengaran dapat terjadi karena berbagai masalah yang berkaitan dengan telinga. Salah satu penyebab gangguan dengar adalah otosklerosis (otosclerosis). Apa itu otosklerosis dan bagaimana bisa menyebabkan gangguan pendengaran?
Otosklerosis
Otosklerosis berasal dari dua kata, yakni oto artinya telinga serta sclerosis, berarti pengerasan jaringan tubuh yang tidak normal. Dalam catatan NHS.uk, kondisi ini terjadi ketika tulang kecil di dalam telinga yang disebut stapes, bergabung (menyatu) dengan bagian lain di telinga.
Jika digambarkan telinga tengah atau rongga timpani memang terdiri dari tiga tulang kecil atau ossicles yaitu malleus, incus, dan stapes. Ini tersusun dari membran timpani ke jendela oval. Osmosis from Elsevier mendeskripsikan ossicles seperti berikut.
- Malleus: tulang telinga terbesar dan paling lateral. Gagang malleus terletak pada permukaan internal gendang telinga. Hal itu menyebabkan depresi sentral yang disebut umbo membran timpani
- Incus: berada di tengah tiga ossicles yang melekat pada tulang terdalam (stapes). Ini terdiri dari badan dengan dua cabang. Tubuh inkus berartikulasi dengan kepala malleus oleh sendi incudomalleolar. Sedangkan, proyeksi lain (proses lenticular) berartikulasi dengan kepala stapes oleh sendi incudostapedial
- Stapes: bukan hanya tulang pendengaran terkecil, melainkan tulang terkecil dalam tubuh. Kakinya menempel pada jendela oval, yang terhubung ke koklea telinga bagian dalam yang berisi cairan
Fungsi ossicles adalah untuk mentransfer dan memperkuat getaran udara ke telinga bagian dalam, untuk diproses sebagai suara. Caranya adalah sebagai berikut.
- Gelombang suara berjalan melalui udara ke saluran pendengaran eksternal menyebabkan gendang telinga bergetar
- Getaran ini ditransmisikan dari kepala maleus ke inkus dan stapes sampai ke jendela oval, yang mentransfer getaran ke telinga bagian dalam
- Karena jendela oval sekitar 20 kali lebih kecil dari gendang telinga, gelombang suara diperkuat saat bergetar melintasi rantai tulang pendengaran
- Di telinga bagian dalam, gerakan cairan di dalam berisi cairan koklea mengubah gelombang suara menjadi impuls listrik, untuk dikirim ke otak melalui saraf vestibulocochlear
- Otak pun mengenal sinyal suara dan manusia dapat mendengarnya
Penyebab
Para peneliti belum mengetahui apa penyebab jelas dari hal tersebut. Namun, kebanyakan karena stapes tersangkut di tempatnya atau bergabung (menyatu) dengan bagian telinga lainnya. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tersebut, yaitu infeksi campak, fraktur stres pada jaringan tulang yang mengelilingi telinga bagian dalam atau gangguan kekebalan tubuh. Selain itu, ada kecenderungan genetik dalam keluarga.
Alasan lain, mungkin berkaitan dengan interaksi antara tiga sel sistem kekebalan berbeda yang dikenal sebagai sitokin. Para peneliti percaya remodeling tulang sehat memerlukan keseimbangan yang tepat dari ketiga zat tersebut. Jadi, saat tidak ada ketidakseimbangan kadarnya dapat menyebabkan jenis remodeling abnormal.
Gejala Otosklerosis
Seseorang dengan kondisi ini dapat mengalami beberapa hal yang mengganggu. Adapun gejala-gejala otosklerosis biasanya dimulai pada usia remaja atau awal dua puluhan. Ciri-ciri menderita otosclerosis dalam catatan National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, yaitu sebagai berikut.
- Kesulitan mendengar suara. Banyak orang dengan kondisi ini pertama kali menyadari bahwa mereka tidak dapat mendengar suara bernada rendah atau tidak dapat mendengar bisikan
- Gangguan pendengaran. Dalam kebanyakan kasus yang dilaporkan, mereka mengalami gangguan pendengaran secara bertahap pada salah satu atau kedua telinga, seringkali selama beberapa tahun
Sementara itu, tanda-tanda lain seperti:
- mengalami pusing
- masalah keseimbangan
- atau tinnitus (ketika telinga mendengar suara dan terdengar oleh sendiri, seperti dering, menderu, berdengung, atau mendesis di telinga atau kepala)
Siapa yang berisiko otosklerosis?
Semua usia dapat terserang otosklerosis. Hanya saja, jika dilihat dari gender, kondisi itu lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria. Di Amerika sendiri, memengaruhi lebih dari tiga juta orang Amerika. Dengan persentase, wanita kulit putih paruh baya di atas usia 45 tahun paling berisiko menderita kondisi ini.
Bagaimana otosklerosis memengaruhi pendengaran?
Telinga tengah berfungsi untuk mengalirkan suara ke telinga bagian dalam. Lebih tepatnya menghantarkan suara ke koklea agar sel-sel rambut di dalamnya bergerak. Namun, ketika terjadi otosklerosis, kondisi pertumbuhan tulang stapes menjadi abnormal. Akibatnya, stapes mengeras dan tulang itu tidak dapat bergerak bebas. Dampak dari kondisi tersebut membatasi kemampuan mengirimkan suara dengan baik. Hal ini mengakibatkan gangguan pendengaran. Sebab, semakin sedikit pergerakan tulang, semakin besar derajat gangguan pendengaran.
Otosklerosis biasanya menyebabkan gangguan pendengaran konduktif
Ini berarti ada masalah pada cara telinga mentransmisikan getaran suara. Pada telinga normal, getaran suara disalurkan oleh telinga luar ke gendang telinga dan mengikirmkannya ke tulang-tulang kecil di telinga tengah (malleus, incus, dan stapes). Saat tulang stapes bergerak, cairan di telinga bagian dalam ikut bergerak dan merangsang sel-sel rambut di telinga bagian dalam. Sel-sel ini mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak. Gangguan pendengaran dapat terjadi jika ada bagian dari proses ini yang rusak.