Sekitar satu bayi dari setiap 8.000-10.000 kelahiran mengalami microtia. Ini adalah kelainan pada telinga bagian luar yang sering dikaitkan dengan tanda salah satu sindrom, misalnya hemifacial microsomia. Seperti apa microtia hemifacial microsomia?
Microtia
Microtia (mikrotia), istilah untuk kelainan telinga bagian luar ditandai dengan ukuran lebih kecil dari yang normal. Namun, kondisi tersebut tergantung pada tingkat keparahan.
Kisaran keparahan microtia beragam. Bisa saja ringan seperti telinga yang lebih kecil dari ukuran normal. Sampai masuk kategori parah tidak adanya liang telinga (atresia kanal atau aural atresia). Selain itu, mungkin juga mengalami penyempitan liang telinga (stenosis kanal).
Tingkat microtia
Berdasarkan kisaran tersebut, maka malforasi telinga bagian luar terbagi menjadi empat derajat. Dalam catatan Stanford Medicine, empat tingkat yaitu sebagai berikut.
Derajat I
Ukuran telinga lebih kecil dari yang normal tetapi ciri-ciri utama telinga normal tetap ada. Meskipun mungkin ada sedikit perubahan pada bentuk atau wujudnya. Derajat I biasanya tidak dikaitkan dengan ketulian.
Derajat II
Beberapa fitur telinga hilang, meskipun biasanya masih ada lobulus dan sisa heliks dan antiheliks. Mikrotia tingkat 2 terkadang disebut “mikrotia tipe konka”. Saluran telinga mungkin ada, meskipun sering kali sangat sempit (stenosis saluran). Mikrotia derajat II menyebabkan gangguan pendengaran konduktif.
Derajat III
Ini adalah jenis mikrotia yang paling umum.Satu-satunya ciri yang tersisa adalah cuping telinga kecil berbentuk kacang. Saluran telinga biasanya sama sekali tidak ada (atresia telinga). Mikrotia tingkat 3 terkadang disebut “mikrotia tipe lobular” dan menyebabkan tuli konduktif.
Tingkat IV
Derajat IV merupakan kasus yang jarang ditemukan. Mungkin dikenal sebagai anotia dan berarti ‘tidak ada telinga’. Artinya, telinga luar tidak terbentuk sama sekali.
Microtia Hemifacial Microsomia
Dalam kebanyakan kasus, penyebab pasti mikrotia tidak diketahui. Karena mikrotia merupakan kondisi langka. Hanya saja, microtia juga dinilai sebagai salah satu tanda sindrom, yaitu hemifacial microsomia..
Seperti apa microtia hemifacial microsomia?
Hemifacial microsomia memengaruhi perkembangan separuh bagian bawah wajah, paling sering telinga, mulut, dan rahang bawah. Namun, terkadang kondisi ini memengaruhi mata dan dahi.
Beberapa bayi yang lahir dengan hemifacial microsomia memiliki perubahan wajah yang ringan, sementara yang lain mungkin memiliki perubahan yang lebih parah pada wajah. Kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah gigi dan bicara serta kesulitan makan, bernapas, melihat, dan mendengar.
Sebagian besar anak dengan hemifacial microsomia memiliki malformasi telinga luar atau tengah. Dengan ciri-ciri sebagai berikut.
- Telinga yang hilang, ukurannya lebih kecil, atau bentuknya cacat (microtia hemifacial microsomia)
- Gangguan pendengaran konduktif (tuli konduktif) akibat hilangnya liang telinga luar dan/atau kerusakan pada telinga tengah
- Pertumbuhan pada telinga dan pipi (telinga dan kulit)
Penanganan Microtia Hemifacial Microsomia
Dalam catatan John Hopkins Medicine pasien dengan telinga yang sedikit asimetris atau menonjol dapat memperoleh manfaat dari prosedur otoplasti untuk menciptakan lipatan normal dan mengurangi tonjolan telinga saat mereka cukup dewasa.
Sementara itu, pasien dengan asimetri yang signifikan atau microtia hemifacial microsomia memerlukan pembuatan telinga baru. Mereka dapat menjalani operasi pembuatan telinga pada usia sekitar 8-10 tahun. Pada saat itu, kebanyakan pasien sudah cukup besar sehingga terdapat cukup tulang rawan di tulang rusuk untuk membuat telinga utuh dan anak-anak sudah cukup dewasa untuk menjalani proses tersebut.
Kontruksi telinga dalam beberapa kali operasi untuk penampilan
Kebanyakan kasus mikrotia dapat direkonstruksi dalam 2 operasi. Banyak pasien akan mendapatkan manfaat dari operasi “perbaikan” kecil setelahnya untuk memaksimalkan hasil mereka. Kasus yang lebih parah memerlukan 3 atau 4 operasi untuk menyelesaikan pembuatan telinga baru.
- Operasi pertama dalam proses ini mengharuskan dokter bedah untuk mengukir telinga dari tulang rawan tulang rusuk dan menempatkannya di tempat telinga yang hilang seharusnya berada.
- Operasi kedua dilakukan 6-12 bulan kemudian dan melibatkan pengangkatan telinga sehingga menonjol dari kepala. Ini dilakukan dengan menggunakan jaringan yang diambil dari kulit kepala (flap TPF) atau di belakang telinga dan cangkok kulit yang diambil dari lokasi lain.
Alat bantu dengar hantaran tulang atau bone anchored hearing aid (BAHA) untuk pendengaran
Kebanyakan anak dengan microtia akan memerlukan pembedahan untuk membantu mereka mendengar. Setelah itu, mereka akan memerlukan alat bantu dengar konduksi tulang, nama lain BAHA, sebagai solusi permanen untuk membantu kembali mendengar.
Jika mempertimbangkan salah satu dari prosedur ini, bicarakan dengan dokter. Karena, merupakan prosedur yang penting .