Pernahkah merasa pendengaran seperti teredam saat naik pesawat terbang? Kondisi tersebut membuat telinga tak nyaman, padahal, sebelumnya telinga baik-baik saja. Sensasi yang sering digambarkan seperti ada kapas yang menyumpal itu, disebut dengan barotrauma telinga. Seperti apakah itu?

Barotrauma Telinga

Barotrauma adalah cedera telinga yang disebabkan perubahan tekanan udara secara tiba-tiba di lingkungan tertentu. Kondisi ini umumnya terjadi ketika berada pesawat lepas landas atau turun untuk mendarat.

Tak hanya orang yang berada di pesawat, otic barotrauma, istilah lainnya dapat dirasakan oleh orang yang sedang mendaki di pegunungan atau penyelam.

Penyebab 

Dalam catatan Cleveland Clinic, barotrauma telinga terjadi ketika sesuatu menghalangi tabung eustachius atau terjadi peradangan di dalamnya. Akibatnya, udara terjebak di ruang antara gendang telinga dan telinga tengah. 

Karena, udara tidak dapat mencapai telinga tengah, tekanan udara menumpuk di ruang di belakang gendang telinga. Itu menyebabkan tekanan di telinga tengah menjadi tidak seimbang. Tekanan udara tersebut mencegah gendang telinga (membran timpani) bergetar secara normal.

Selain terjadi saat berada di pesawat, barotrauma dapat disebabkan selam scuba, kamar oksigen hiperbarik, terjadi ledakan di dekatnya, seperti di zona perang atau saat menaiki lift di gedung tinggi.

Bagaimana prosesnya?

Saat pesawat naik atau turun, tekanan udara berubah dengan cepat. Tuba eustachius seringkali tidak dapat bereaksi cukup cepat. Perbedaan tekanan udara bisa membuat telinga sakit. 

Mungkin juga, merasakan tekanan kuat di telinga. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, tekanan udara tersebut bahkan merusak gendang telinga, membuat memar atau menyebabkannya pecah.

Gejala Barotrauma Telinga 

Barotrauma telinga bisa terjadi pada satu atau kedua telinga. Adapun gejala umum meliputi:

  • merasa seolah-olah telinga tersumbat 
  • sakit telinga yang mungkin menjadi parah 
  • pendengaran teredam atau gangguan pendengaran ringan hingga sedang

Baca juga: 1,35 Miliar Anak Muda Berisiko Gangguan Pendengaran, Tahu Penyebabnya?

Jika terserang tergolong parah, seperti dilansir dari Mayo Clinic, gejalanya mungkin:

  • sakit parah
  • peningkatan tekanan telinga
  • gangguan dengar sedang hingga berat
  • tinnitus
  • vertigo
  • sangat jarang merasakan cairan mengalir dari telinga, mungkin tanda gendang telinga pecah

Faktor Risiko

Setiap kondisi yang menyumbat tuba eustachius atau membatasi fungsinya dapat meningkatkan risiko barotrauma telinga. Faktor-faktor yang memengaruhi, antara lain sebagai berikut.

  1. Tabung eustachius kecil, terutama pada bayi dan balita
  2. Flu biasa
  3. Infeksi sinus
  4. Hay fever (rinitis alergi)
  5. Infeksi telinga tengah (otitis media)
  6. Tidur di pesawat selama naik dan turun karena tidak aktif melakukan hal-hal untuk menyamakan tekanan di telinga seperti menguap atau menelan

Baca Juga : Impaksi Serumen Penyebab Gangguan Pendengaran

Pengobatan Barotrauma Telinga

Cedera pada telinga ini biasanya tidak serius. Sebab, untuk membuka blokir saluran eustachius dapat mengatasinya dengan menguap, mengunyah permen karet, atau membuang ingus. Hal tersebut, biasanya dapat mengatasi perbedaan tekanan udara dan memperbaiki gejala telinga. Namun, jika kondisinya parah perlu melakukan pemeriksaan lebih lengkap ke penyedia kesehatan.

Bagaimana mendiagnosis barotrauma telinga?

Penyedia akan mulai dengan memeriksa telinga dengan otoskop. Ini adalah instrumen berlampu khusus yang digunakan penyedia untuk melihat ke dalam telinga untuk mengetahui apakah gendang telinga rusak atau mengalami infeksi telinga. Mereka juga dapat melakukan tes pendengaran untuk mencari tahu dampaknya.

Penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan menggunakan dekongestan yang dijual bebas untuk membantu melindungi telinga. Tak hanya itu, gejala dapat dicegah dengan mengonsumsi obat steroid sesuai resep dokter. Jika gendang telinga pecah, menyebabkan kehilangan sebagian pendengaran, mereka mungkin akan melakukan operasi.

Rate this post