Kelainan pendengaran (tunarungu) seringkali dihubungkan dengan kelainan bicara (tunawicara). Sebab, gangguan pendengaran menjadi salah satu penyebab seorang anak kesulitan untuk berbicara dengan bahasa verbal. Lantas, seperti apa ciri ciri anak tunawicara dan tunarungu?

Tunarungu dan Tunawicara

Kelainan bicara atau tunawicara adalah seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran melalui bahasa verbal. Sehingga, sulit bahkan orang lain tak mengerti perkataannya.

Menurut Reefani dalam Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), tunarungu dan tunawicara termasuk penyandang disabilitas, khususnya fisik.

Tunarungu

Kelainan pendengaran (tunarungu) adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran, baik permanen maupun tidak permanen. World Health Organization menggolongkan kelainan pendengaran menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

Gangguan pendengaran (hearing loss)

Seseorang yang tidak mampu mendengar sebaik seseorang dengan pendengaran normal, ambang pendengaran 20 dB atau lebih baik pada kedua telinga. Gangguan pendengaran dapat bersifat ringan, sedang, berat atau berat. Kondisi ini memengaruhi satu telinga atau kedua telinga dan menyebabkan kesulitan dalam mendengar percakapan atau suara keras.

Sulit mendengar (hard hearing)

mengacu pada orang-orang dengan gangguan pendengaran mulai dari ringan hingga berat. Orang yang mengalami gangguan pendengaran biasanya berkomunikasi melalui bahasa lisan dan dapat memperoleh manfaat dari alat bantu dengar, implan koklea, dan alat bantu lainnya serta teks.

Tuli (deaf)

Kebanyakan orang ‘tuli’ mengalami gangguan pendengaran berat, yang berarti sangat sedikit atau bahkan tidak ada pendengaran sama sekali. Mereka sering menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi.

Tunawicara

Kelainan bicara atau tunawicara adalah seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran melalui bahasa verbal. Sehingga, sulit bahkan orang lain tak mengerti perkataannya.

Kelainan bicara ini terklasifikasi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Baca Juga :   Mengapa Tunarungu Identik dengan Tunawicara? Ini Jawabannya

Gangguan suara organik

Tunawicara bersifat organik dapat terjadi karena tiga hal, yakni motorik/neurologis, kelainan struktural, dan gangguan sensorik/perseptual.

  1. Gangguan motorik/neurologis, terkait dengan kondisi misalnya, childhood apraxia of speech (CAS) dan dysarthria
  2. Sementara itu, tunawicara berdasarkan kelainan struktural, misalnya, bibir/langit-langit sumbing dan defisit atau anomali struktural lainnya
  3. Gangguan sensorik/perseptual, misalnya gangguan pendengaran

Klasifikasi tunawicara bersifat fungsional

Sementara itu, gangguan bunyi ujaran fungsional termasuk yang terkait dengan produksi motorik bunyi ujaran dan yang terkait dengan aspek linguistik dari produksi ujaran.

  1. Gangguan artikulasi fokus pada kesalahan
  2. Gangguan fonologis adalah salah satu jenis gangguan bunyi ujaran

Ciri ciri Anak Tunawicara dan Tunarungu

Untuk mengidentifikasi lebih dini, berikut ciri ciri anak tunawicara dan tunarungu adalah sebagai berikut.

Ciri anak tunarungu

Dalam catatan Hear and Say, ciri ciri anak tunawicara akan berbeda tergantung usia. Misalnya, pada bayi, balita, dan anak kecil. Namun, ada sejumlah indikasi gangguan pendengaran yang harus diwaspadai, antara lain sebagai berikut.

  1. Kekhawatiran berpartisipasi, mengikuti arahan atau menanggapi pertanyaan
  2. Keterlambatan atau perbedaan bicara atau bahasa bila dibandingkan dengan saudara atau teman yang pendengarannya normal
  3. Kesulitan memahami pembicaraan atau mengikuti arahan, terutama ketika ada kebisingan di latar belakang
  4. Anak itu sering berkata, “Apa?” atau “Hah?”
  5. Tidak bereaksi terhadap suara keras
  6. Tidak yakin dari arah mana suara itu berasal
  7. Anak ingin memperbesar volume suara TV atau perangkat lain daripada anggota keluarga lainnya
  8. Kesulitan mendengar saat bertelepon
  9. Lelah atau letih setelah seharian berada di taman kanak-kanak, tempat penitipan anak, atau sekolah
  10. Masalah perilaku atau perhatian di rumah atau di kelas
  11. Mengalami kesulitan belajar

Ciri ciri anak tunawicara

Masing-masing jenis tunawicara, memiliki gejala yang berbeda. Adapun ciri-ciri anak tunawicara, yaitu sebagai berikut.

Baca Juga :   Penyebab Tunawicara atau Kelainan Bicara Beragam, Ketahui Salah Satunya

Gangguan artikulasi

Ketika mengalami kelainan wicara karena gangguan artikulasi, anak belum mampu menghasilkan bunyi ujaran dengan jelas. Misalnya, alih-alih mengucapkan “school” mereka mungkin mengucapkan “coo”. Selain itu gejala lain, yaitu seperti berikut.

  • Mengubah atau bunyi tertentu, seperti r, l atau s mungkin selalu terdistorsi. Misalnya membuat bunyi ‘s’ dengan peluit
  • Kesalahan mungkin menyulitkan orang untuk memahami orang tersebut (hanya anggota keluarga yang dapat memahami seorang anak)

Ciri-ciri gangguan fonologis

Kondisi ini menyebabkan anak tidak menggunakan sebagian atau seluruh bunyi ujaran untuk membentuk kata sesuai usianya.

  • Mungkin menghilangkan atau mengubah bunyi kata terakhir atau pertama dan paling sering konsonan
    Anak tersebut mungkin tidak mempunyai masalah dalam mengucapkan bunyi yang sama dengan kata lain.
  • Seorang anak mungkin mengatakan “boo” untuk “book” dan “pi” untuk “pig”, tetapi mungkin tidak mempunyai masalah untuk mengatakan “key” atau “go”

Gangguan pendengaran menjadi salah satu penyebab seorang anak kesulitan untuk berbicara dengan bahasa verbal. Maka dari itu, pastikan untuk melakukan tes pendengaran lebih dini. Silakan kunjungi Kasoem Hearing Center untuk pemeriksaan pendengaran oleh audilog profesional.

Sebagai satu-satunya, hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center pun menyediakan teknologi untuk membantu, seperti alat pembantu dengar (ABD), alat bantu dengar hantaran tulang atau bone anchored hearing aid (BAHA) sampai cochlear implant (implan koklea).

Tak hanya itu, berfokus pada one stop solution for all hearing problem Kasoem Hearing Center melayani rehabilitasi pendengaran melalui program auditory verbal therapy (AVT). Jadi, tunggu apalagi segera buat janji temu dengan menghubungi Kasoem Care melalui 08118179910, untuk mengatasi masalah pendengaran Anda.

Rate this post