Ciri anak tunawicara dapat diketahui melalui pembahasan artikel ini. Tunawicara merupakan anak-anak yang mana mempunyai gangguan disaat penyampaian pesan dengan kata-kata ataupun mempunyai hambatan dalam perihal berkomunikasi.

Sedangkan menurut Murtie (2014:295) tunawicara ialah seorang yang mengalami gangguan pada perihal berbicara sehingga sulit untuk mengeluarkan suaranya atau mengatakan sesuatu dalam perihal berkomunikasi.

Sebutan tunawicara memang sudah banyak diketahui umum. Namun, ciri anak tuna wicara masih menjadi pertanyaan, untuk yang belum pernah berhadapan dengan orang tuna wicara.

Ciri Anak Tunawicara yang Perlu Anda Diketahui

Inilah ciri anak tunawicara atau bisu menurut Murtie (2014:295)

  1. Bayi usia yang berusia di atas 3 bulan saat disapa tidak tersenyum dan juga tidak
    mengeluarkan terdengar suara apapun saat kita panggil namanya.
  2. Bayi yang usia diatas 6 bulan tidak memalingkan kepala ketika ada suara yang
    dtang dari samping atau belakang.
  3. Bayi yang usia di atas 10 bulan belum memahami jika dipanggil namanya dan tidak bereaksi
    saat dipanggil dengan namanya sendiri.
  4. Saat semakin besar diusia 2 tahun, sulit mengucapkan kata-kata padahal seharusnya anak diusia 2 tahun sudah mulai berbicara.
  5. Di atas usia 2 tahun masih belum mahir mengucapkan banyak kata-kata seperti anak pada umumnya.
  6. Saat sudah di atas usia 3 tahun bahasa anak masih juga belum dimengerti oleh keluarganya sendiri.
  7. Di atas usia 7 tahun anak masih sulit mengucapkan kata dengan benar.
  8. Mengalami suara sengau dan bindeng sampai dewasa.
  9. Saat semakin besar yang harusnya sudah berbicara, anak tidak mampu menirukan bahasa yang diucapkan orang tuanya dan keluarga dalam keseharian.
  10. Tidak adanya pengecapan yang baik pada saat makan.

Itulah 10 ciri anak mengalami tunawicara, jika sudah mengetahui ciri bayi tunawicara tentu Anda juga penasaran apasih penyebab terjadinya bisu pada anak ini.

Baca Juga :   Anak Tunawicara, Ciri-cirinya Alami Gangguan Pendengaran?

Baca Juga : Tips Memilih Alat Bantu Dengar yang Benar

Penyebab tunawicara atau bisu

Penyebab anak tunawicara dapat dijabarkan sebagai berikut (Murtie, 2014:296), diantaranya:

  • Faktor genetik atau keturunan
  • Selanjutnya, adanya kekurangan oksigen pada saat janin berada didalam kandungan ibunya,
    sehingga hal ini menyebabkan anoxia, tergantungnya sistem saraf yang dikarenakan kekurangan oksigen.
  • Bayi prematur, penyebab paling sering lahir bayi tidak sempurna, lahir sebelum waktunya sehingga lahir tidak sempurna
  • Adanya penyakit atau infeksi setelah anak lahir.

Itulah ciri anak tunawicara dan penyebab mengapa anak mengalami tunawicara atupun bisu, memang hal ini sangat perlu Anda ketahui, untuk sebagai persiapan mental juga. Karena Anda bisa mengetahuinya lebih awal dengan harapan Anda bisa dengan segera memberikan bantuan atau lebih memperhatikan anak Anda yang punya kebutuhan khusus.

Hal ini tentu bukan keinginan dari Anda ataupun anak, tetap bersyukur dan besarkan si buah hati Anda seperti anak pada umumnya, tetap sayangi mereka dan berikan yang terbaik.

Kasoem Hearing Center merupakan pusat alat bantu dengar anak terbaik, yang bisa membantu Anda mendengar dengan lebih jelas, Anda bisa hubungi kami untuk konsultasi pendengaran atau langsung datang ke outlet yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.

FAQ

Apa itu tunawicara?

Tunawicara adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki kemampuan untuk berbicara dengan baik. Tunawicara sering digunakan untuk menjelaskan seseorang yang mampu menyampaikan ide-idenya dengan jelas dan efektif, serta mampu memengaruhi orang lain dengan cara berkomunikasi yang efektif.

Ciri ciri anak bisu

Beberapa ciri yang mungkin dialami oleh anak yang bisu adalah sebagai berikut
1. Anak tersebut tidak dapat mengeluarkan suara atau mengucapkan kata-kata.
2. Anak tersebut mungkin tidak dapat memahami bahasa yang diucapkan orang lain.
3. Anak tersebut mungkin tidak dapat mengikuti percakapan yang terjadi di sekitarnya.
4. Anak tersebut mungkin menggunakan bahasa isyarat atau bahasa tulis untuk berkomunikasi dengan orang lain.
5. Anak tersebut mungkin mengalami kesulitan dalam belajar, terutama dalam hal membaca dan menulis.
6. Anak tersebut mungkin memiliki masalah dalam memahami konsep abstrak atau konsep yang tidak dapat ditangkap dengan indera.
7. Anak tersebut mungkin mengalami masalah dalam interaksi sosial, seperti kesulitan dalam membuat teman atau bergabung dalam kelompok.
8. Anak tersebut mungkin memiliki masalah emosional, seperti stres atau depresi akibat kesulitan dalam berkomunikasi.
9. Anak tersebut mungkin memiliki masalah dalam mengikuti instruksi atau memahami arahan yang diberikan orang lain.
10. Anak tersebut mungkin memiliki masalah dalam mengekspresikan perasaan atau pikirannya secara lisan.

Baca Juga :   Klasifikasi Tunawicara, Baca Ini untuk Memahaminya
Penyebab tunawicara

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi tuna wicara, yaitu:
1. Kondisi medis, seperti gangguan pendengaran, kelainan struktur pada organ pernapasan atau organ bicara, atau kelainan pada sistem saraf yang mengatur fungsi bicara.
2. Gangguan perkembangan, seperti autisme atau gangguan perkembangan bicara.
3. Trauma atau cedera pada organ bicara, seperti fraktur tulang leher atau luka pada lidah.
4. Penyakit degeneratif, seperti penyakit Parkinson atau penyakit Alzheimer.
5. Masalah psikologis, seperti stres, depresi, atau kecemasan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
6. Latar belakang sosial atau budaya, seperti kurangnya akses ke pendidikan atau pelatihan bicara yang memadai.

Ciri ciri bayi gagu

Beberapa ciri yang mungkin dialami oleh bayi yang mengalami gagu adalah sebagai berikut:
1. Bayi tersebut mungkin mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata atau mengeluarkan suara.
2. Bayi tersebut mungkin mengalami kebimbangan atau kesulitan dalam memulai pembicaraan.
3. Bayi tersebut mungkin mengulang-ulang suara atau kata-kata yang diucapkannya.
4. Bayi tersebut mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti aliran pembicaraan orang lain.
5. Bayi tersebut mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi yang diberikan orang lain.
6. Bayi tersebut mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti rutinitas sehari-hari, seperti makan, minum, atau tidur.
7. Bayi tersebut mungkin mengalami masalah emosional, seperti kecemasan atau depresi akibat kesulitan dalam berkomunikasi.
8. Bayi tersebut mungkin mengalami masalah dalam interaksi sosial, seperti kesulitan dalam membuat teman atau bergabung dalam kelompok.
9. Bayi tersebut mungkin mengalami masalah dalam belajar, terutama dalam hal membaca dan menulis.
10. Bayi tersebut mungkin mengalami masalah dalam mengikuti instruksi atau memahami arahan yang diberikan orang lain.

Baca Juga :   Apa itu Tunawicara, Ini Penjelasannya
Rate this post