Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan secara global sekitar 30 persen orang yang berusia di atas 60 tahun mengalami gangguan pendengaran. Hilangnya pendengaran yang secara bertahap terjadi pada sebagian besar orang tua lanjut usia atau lansia tersebut dinamakan dengan presbikusis.

Presbikusis, menurut National Institute on Deafness and Other Communication adalah salah satu kondisi paling umum yang memengaruhi orang dewasa yang lebih tua dan lanjut usia.

Di Amerika saja, satu dari tiga orang di Amerika Serikat yang berusia antara 65 dan 74 tahun mengalami gangguan pendengaran. Sedangkan, hampir setengah dari mereka yang berusia lebih dari 75 tahun mengalami kesulitan mendengar.

Gejala Presbikusis

Karena perubahan bertahap dalam pendengaran, beberapa orang pada awalnya tidak menyadari perubahan pada pendengarannya. Namun, WHO mengungkapkan ada gejala yang merupakan tanda mengalami presbikusis. Gejala tersebut antara lain sebagai berikut.

Dapat Mendengar Tak Paham Kata-Kata

Pada tahap awal, penderita gangguan pendengaran karena presbikusis mungkin mengalami kesulitan dalam memahami kata-kata. Misalnya, mereka dapat mendengar suara tetapi tidak dapat memahami kata-katanya.

Kondisi tersebut akan lebih menyulitkan ketika lansia berada di sekitar tempat dengan kebisingan tinggi, seperti di restoran. Orang seperti itu mungkin juga mulai berbicara dengan suara lebih keras dari biasanya, tanpa menyadarinya.

Tinnitus

Sensasi berdenging di telinga (tinnitus) adalah persepsi kebisingan di telinga atau kepala yang tidak memiliki sumber eksternal. Kebisingan yang didengar oleh penderita bermacam-macam. Misalnya, mereka mendengar dering bernada tinggi, suara mendengung, mengklik, mendesis, atau menderu.

Selain itu, mereka yang menderita gangguan dengar terkait usia tidakmampu untuk mendengar suara bernada tinggi juga dapat mengindikasikan mengalamiya.

Sementara itu, Johns Hopkins Medicine menyebut gejala presbikusis adalah sebagai berikut.

  • Mendengar ucapan orang lain seperti gumaman atau tidak jelas
  • Sulit membedakan suara bernada tinggi, seperti “s” atau “th”
  • Sulit memahami percakapan, terutama bila ada kebisingan latar belakang
  • Lebih mudah mendengar suara pria daripada suara wanita
  • Mendengar beberapa suara terlalu keras dan mengganggu
  • Tinnitus (telinga berdenging) dapat terjadi pada satu atau kedua telinga
Baca Juga :   Presbikusis bikin Lansia Sulit Mendengar, Bagaimana Pengobatannya?

Gangguan pendengaran terkait usia paling sering terjadi di kedua telinga. Kemudian memengaruhi keduanya secara bertahap.

Baca Juga : Cara Memilih Alat Bantu Dengar Tinnitus yang Tepat

Penyebab Presbikusis

Ada banyak penyebab gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia. Paling umum, karena perubahan di telinga bagian dalam seiring bertambahnya usia. Di samping itu, presbikusis bisa juga akibat dari perubahan di telinga tengah atau dari perubahan kompleks di sepanjang jalur saraf dari telinga ke otak.

Abnormalitas tersebut dapat mencakup berkurangnya fungsi membran timpani (gendang telinga) atau berkurangnya fungsi tiga tulang kecil di telinga tengah yang membawa gelombang suara dari membran timpani ke telinga bagian dalam.

Tak hanya itu, kebanyakan orang memiliki kombinasi gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia dan gangguan pendengaran akibat kebisingan. Karena, seiring waktu, suara keras dapat merusak sel-sel rambut sensorik, salah satu bagian dari telinga yang berfungsi untuk mendengar.

Baca Juga : Bikin Anak Nyaman saat Memakai Alat Bantu Dengar Dengan Cara Ini Ya

Hal-hal lain yang memengaruhi gangguan pendengaran terkait usia, yaitu:

  • paparan terus-menerus terhadap suara keras (seperti musik atau kebisingan terkait pekerjaan)
  • hilangnya sel rambut (reseptor sensorik di telinga bagian dalam)
  • faktor keturunan
  • penuaan
  • berbagai kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung atau diabetes
  • efek samping dari beberapa obat, seperti aspirin dan antibiotik tertentu
Rate this post