Telinga adalah salah satu bagian tubuh yang dapat mengalami kelainan. Salah satu bentuknya adalah atresia aural (aural atresia). Itu terjadi ketika bayi lahir tanpa saluran telinga atau saluran telinga tidak terbentuk secara normal. Seperti apa kondisi atresia aural kongenital?

Atresia Aural Kongenital

Bukan hanya lahir tanpa saluran, atresia aural bawaan bisa disertai dengan kelainan bentuk telinga luar (microtia), gendang telinga tak terbentuk, dan masalah dengan tulang telinga tengah (ossicles). Berikut kondisi yang bisa terjadi bersamaan seperti dilansir dalam catatan earcommunity.org.

Microtia

Microtia adalah kelainan bawaan ketika telinga luar tidak terbentuk normal dengan ukuran lebih kecil. Kebanyakan bayi dengan atresia aural juga menderita mikrotia. Salah satu sistem klasifikasi yang diadopsi secara luas, awalnya oleh Weerda dan Aguilar menyederhanakannya ini memberikan nilai dari I hingga III berdasarkan tingkat keparahan deformitas.

  1. Tingkat I menggambarkan telinga yang sedikit lebih kecil dari telinga normal dengan ciri-ciri yang pada dasarnya normal
  2. Tingkat II mewakili daun telinga yang belum sempurna dan cacat tetapi mengandung beberapa komponen yang dapat dikenali
  3. Tingkat III mencakup telinga “kacang” klasik, yang sangat lemah dengan benjolan kecil jaringan cacat yang sering kali mengandung beberapa tulang rawan
  4. Tingkat IV mencakup anotia

Penyempitan liang telinga (stenosis)

Stenosis liang telinga dapat terjadi pada satu atau kedua telinga. Jika stenosisnya ringan, itu mungkin satu-satunya tanda. Pada stenosis aural kongenitgal dibagi menjadi tiga subkelompok, yaitu:

  • stenosis disertai kolesteatoma
  • stenosis disertai gangguan pendengara
  • stenosis tanpa kolesteatoma dengan pendengaran normal

Kelainan tulang telinga tengah (ossicles)

Kelainan tulang telinga tengah ini terbagi menjadi beberapa tingkat, seperti:

  • inkus, stapes, dan maleus ada, tetapi tidak berfungsi karena satu dan lain hal
  • satu atau lebih dari ketiga tulang mungkin hilang, tidak terhubung ke jendela oval dan atau sama sekali tidak ada dalam struktur telinga tengah
  • ketiga tulang ini ada namun bentuknya tidak berkembang sempurna atau cacat

Klasifikasi Atresia Aural Bawaan

Atresia aural kongenital adalah cacat lahir yang ditandai dengan hipoplasia atau aplasia saluran pendengaran eksternal. Seperti dilansir dari International Consensus Recommendations on Microtia, Aural Atresia and Functional Ear Reconstruction oleh Tian-yu Zhang, Neil Bulstrode, Kay W. Chang, Yang-Sun Cho, Henning Frenzel, Dan Jiang, Bradley W. Kesser, Ralf Siegert, dan Jean-Michel Triglia dalam The Journal of International Advanced Otology, National Library of Medicine pada Agustus 2019, klasifikasi atresia aural adalah sebagai berikut

Tipe A. stenosis

Stenosis adalah penyempitan bagian fibrokartilaginosa atau saluran pendengaran luar (external auditory canal). Dalam keadaan ini, membran timpani ada. Namun, ukuran lebih kecil dari biasanya dengan sedikit deformitas. Sementara, tantai tulang pendengaran umumnya berkembang secara normal. Sebagian besar kasus mengalami gangguan pendengaran konduktif ringan hingga sedang.

Tipe B. Atresia parsial

Terdapat beberapa bagian dari saluran pendengaran luar fibrokartilaginosa atau tulang dan lempeng atretik bertulang. Hanya saja, gendang telinga hilang atau mungkin belum sempurna. Membran timpani seringkali tidak melekat pada rantai tulang pendengaran. Kondisi ini menjadikan kurang berkembang. Pada tipe B, pasien umumnya mengalami gangguan pendengaran konduktif sedang atau sedang-berat.

Tipe C. Atresia aural konginetal total

Terdapat aplasia lengkap pada saluran pendengaran eksternal dengan lempeng atretik bertulang. Bagian fibrokartilaginosa dan tulang saluran pendengaran luar tidak ada. Membran timpani juga tidak ada. Ada beberapa tingkat keterbelakangan telinga tengah dan struktur terkaitnya. Dalam kondisi ini, penderita mengalami gangguan pendengaran konduktif sedang atau sedang-berat.

Perawatan untuk Atresia

Karena memiliki klasifikasi berbeda-beda, atresia aural kongenial membutuhkan tim perawatan untuk membantu  mendapatkan perawatan terbaik. Dalam catatan Nemours KidsHealth, orang tua perlu menghubungi profesional kesehatan, termasuk:

  • otolaryngologist (dokter telinga, hidung, dan tenggorokan) untuk membantu merencanakan perawatan dan melakukan operasi
  • seorang audiolog (spesialis pendengaran) untuk membantu mengobati gangguan pendengaran
  • terapis wicara untuk membantu berbicara dan memahami bahasa
  • ahli bedah plastik anak untuk membangun kembali telinga (jika anak menderita mikrotia)
  • dokter anak untuk membantu mengoordinasikan perawatan dan mengobati infeksi telinga dengan segera
  • seorang ahli genetika untuk membantu keluarga memahami bagaimana atresia aural dapat berjalan dalam keluarga
Rate this post