Microtia adalah istilah untuk menggambarkan telinga bagian luar lebih kecil dari ukuran normal. Kelainan telinga ini dapat menimbulkan dampak yang bervariasi dari segi penampilan hingga gangguan pendengaran. Sehingga, perlu penanganan yang baik untuk memperbaikinya. Bagaimana microtia repair untuk penampilan sekaligus pendengaran?
Microtia
Microtia (mikrotia) terjadi ketika telinga bagian luar gagal berkembang di awal kehamilan. Kondisi ini terbagi menjadi empat tingkat. Dari ringan dengan ukuran telinga lebih kecil hingga tidak ada daun telinga sama sekali dan menyebabkan gangguan pendengaran.
Berdasarkan tingkat keparahan, Stanford Medicine membaginya menjadi empat tingkat, yaitu sebagai berikut.
Derajat I
Ukuran telinga lebih kecil dari yang normal tetapi ciri-ciri utama telinga normal tetap ada. Meskipun mungkin ada sedikit perubahan pada bentuk atau wujudnya. Derajat I biasanya tidak dikaitkan dengan ketulian.
Derajat II
Beberapa fitur telinga hilang, meskipun biasanya masih ada lobulus dan sisa heliks dan antiheliks. Mikrotia tingkat 2 terkadang disebut “mikrotia tipe konka”. Saluran telinga mungkin ada, meskipun sering kali sangat sempit (stenosis saluran). Mikrotia derajat II menyebabkan gangguan pendengaran konduktif.
Tingkat III
Ini adalah jenis mikrotia yang paling umum.Satu-satunya ciri yang tersisa adalah cuping telinga kecil berbentuk kacang. Saluran telinga biasanya sama sekali tidak ada (atresia telinga). Mikrotia tingkat 3 terkadang disebut “mikrotia tipe lobular” dan menyebabkan tuli konduktif.
Tingkat IV
Derajat IV merupakan kasus yang jarang ditemukan. Mungkin dikenal sebagai anotia dan berarti ‘tidak ada telinga’. Artinya, telinga luar tidak terbentuk sama sekali.
Microtia Repair
Penanganan microtia tergantung dari hasil diagnosis dan tingkat keparahan. Menurut Boston Children’s Hospital pembedahan merupakan pengobatan yang paling umum dan efektif. Meski demikian, tersedia opsi microtia repair tanpa pembedahan.
Hal tersebut memerlukan tim spesialis, termasuk ahli bedah plastik, ahli audiologi dan ahli otolaringologi untuk mengoordinasikan alat bantu dengar dan rekonstruksi telinga.
Dengan demikian, microtia repair melibatkan:
- pembuatan atau perbaikan telinga untuk yang cacat atau hilang
- memperbaiki penampilan
- memudahkan penggunaan kacamata dan alat bantu penglihatan, meningkatkan harga diri
- meningkatkan kualitas hidup
Pembedahan untuk Microtia Repair
Ada dua jenis konstruksi telinga luar yang umum dilakukan, yakni sebagai berikut.
Konstruksi telinga autologus (rekonstruksi tulang rawan rusuk)
Dalam konstruksi telinga autologus, ahli bedah plastik pediatrik menggunakan tulang rawan dari tulang rusuk anak untuk membuat telinga baru di sisi kepala yang terkena. Konstruksi telinga autologus biasanya dilakukan saat anak berusia 6-10 tahun.
Proses ini biasanya melibatkan tiga prosedur dan dijadwalkan tiga hingga enam bulan terpisah untuk memberikan waktu penyembuhan yang tepat.
- Pertama: Dokter bedah mengangkat tulang rawan dari tulang rusuk untuk membangun telinga baru
- Kedua: Dokter bedah memperbaiki dan memposisikan ulang cuping telinga baru
- Ketiga: Dokter bedah memperdalam ruang di belakang telinga agar memungkinkan penggunaan kacamata dan menyelipkan rambut di belakang telinga dan melakukan “perbaikan” sesuai kebutuhan.
Konstruksi telinga aloplastik
Ahli bedah plastik anak yang terlatih khusus membungkus kombinasi jaringan kulit kepala dan kulit dari area lain di sekitar implan, yang dikenal sebagai polietilena berpori. Hal ini memungkinkan jaringan tumbuh ke dalam implan, menjadikannya bagian permanen dari tubuh anak. Operasi ini bisa dimulai sejak 3 tahun. Namun, biasanya dilakukan sekitar usia 5 hingga 7 tahun. Meskipun sering kali merupakan operasi tunggal, prosedur perbaikan mungkin diperlukan.
Microtia repair dengan bone anchored hearing aid (BAHA)
Selain rekonstruksi telinga luar, anak mungkin mendapat manfaat dari operasi untuk meningkatkan pendengarannya. Caranya dengan memasang alat bantu dengar hantaran tulang atau alat bantu dengar konduksi tulang (bone anchored hearing aid atau BAHA). Pearngkat medis ini terdiri dari:
- bagian dalam yang ditempatkan di tengkorak di belakang telinga
- bagian luar yang tampak seperti alat bantu dengar dan menempel pada komponen internal
BAHA menggandalkan tulang untuk mengantarkan suara. Cara kerjanya prosesor suara menangkap suara dari luar. Kemudian, menyalurkannya melalui getaran tulang langsung ke koklea yang berada di telinga bagian dalam.
Pemasangan alat bantu dengar yang ditambatkan ke tulang dapat dilakukan bersamaan atau sebelum dengan konstruksi telinga aloplastik, autologus atau sebagai prosedur terpisah. Prosedur lain untuk meningkatkan pendengaran termasuk perbaikan atresia untuk merekonstruksi liang telinga yang hilang atau implan koklea. Jenis pembedahan yang direkomendasikan untuk bergantung pada anatomi dan tingkat keparahan gangguan pendengarannya.
Microtia Repair Non-Bedah
Selain opsi pembedahan, perawatan microtia repair dapat menggunakan prostesis telinga. Ini adalah telinga buatan yang terbuat dari bahan sintetis yang dapat ditempelkan di sisi kepala anak dengan perekat atau prosedur minimal invasif. Kekurangannya meliputi perlunya perawatan harian.
Selain itu, untuk meningkatkan pendengaran bone conduction hearing aid tanpa pembedahan menggunakan softband. Seperti dilansir dari National Deaf Children’s Society, softband BAHA sangat berguna bagi anak-anak yang masih sangat muda dan belum cukup umur untuk menjalani operasi serta bagi mereka yang mencoba alat implan sebelum operasi
- Softband BAHA dikenakan pada ikat kepala berbahan logam atau soft band, adaptor berperekat (bantalan lengket), atau kadang-kadang pada gagang kacamata.
- Prosesor suara dipasangkan pada ikat kepala atau bantalan lengket dan dikenakan pada tulang besar yang dapat dirasakan di belakang telinga (tulang mastoid)