Gangguan pendengaran terjadi ketika seseorang mengalami kerusakan atau masalah pada telinga. Kondisi ini terbagi dari ringan hingga parah atau tuli. Meski tak dapat mendengar kembali seperti orang normal, ada cara untuk meningkatkan pendengaran dengan teknologi pendengaran. Dapatkah orang tuli mendengar dengan alat bantu dengar?
Gangguan Pendengaran Ringan hingga Tuli
Gangguan pendengaran merupakan penurunan pendengaran yang terjadi pada satu telinga (unilateral) atau kedua telinga (bilateral). Kondisi ini terbagi berdasarkan keparahan, dari kesulitan mendengar yang ringan hingga tidak dapat mendengar suara sama sekali (tuli).
Orang ‘tuli’ atau deaf menurut WHO adalah seseorang yang mengalami gangguan pendengaran yang berat. Ini berarti, pendengaran seseorang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali.
Derajat gangguan pendengaran menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA)
- Ringan rentang 26 sampai 40 desibel (dB)
- Gangguan pendengaran sedang rentang 26 sampai 40 dB
- Gangguan dengar sedang parah atau cukup parah rentang 56 sampai 70 dB
- Berat pada rentang 71 sampai 90 dB
- Mendalam atau sangat berat (profound) lebih dari 91 dB
Dapatkah Orang Tuli Mendengar?
Orang tuli memiliki rentang pendengaran berat hingga mendalam atau sangat berat (profound) lebih dari 91 dB. Dalam kondisi pendengaran berat mereka akan kesulitan mendengar ucapan orang lain. Sebab, tidak akan mendengar ucapan apa pun saat berbicara pada tingkat normal dan hanya mendengar beberapa suara keras. Jadi, mereka sulit memahami ucapan orang lain.
Sementara ketika orang tuli pada tingkat sangat berat (profound), mereka bahkan tidak dapat mendengar, mendeteksi atau memahami suara dan ucapan tanpa teknologi pendengaran. Mereka sangat bergantung pada metode komunikasi visual serta tidak dapat mendengar suara sangat keras seperti mesin pesawat, lalu lintas atau alarm kebakaran.
Dapatkah orang tuli mendengar dengan alat bantu dengar?
Dapatkah orang tuli mendengar dengan alat bantu dengar jawabannya tergantung tingkat keparahan. Jika mereka tidak memiliki sisa-sisa pendengaran, menurut hearingaid.org.uk, orang dengan tuli berat mungkin bukan kandidat yang ideal untuk menggunakan alat bantu dengar.
Karena, ada batasan praktis untuk jumlah amplifikasi yang dapat diberikan alat bantu dengar. Dalam catatan National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) ketika telinga bagian dalam terlalu rusak, bahkan getaran besar tidak akan diubah menjadi sinyal saraf. Dalam situasi ini, alat bantu dengar tidak akan efektif.
Jika orang tuli tidak mendengar dengan alat bantu dengar, apa solusinya?
Beberapa orang mungkin mendapatkan dukungan lebih dari implan koklea (cochlear implant). Anak-anak dan orang dewasa yang tuli atau sangat sulit mendengar dapat menggunakan cochlear implant. Sebab, menggunakan implan koklea saat mereka masih muda membuat mereka terpapar pada suara selama periode yang optimal untuk mengembangkan keterampilan berbicara dan bahasa.
Sedangkan, orang dewasa yang kehilangan sebagian atau seluruh pendengarannya di kemudian hari juga dapat memperoleh manfaat dari implan koklea. Mereka belajar mengaitkan sinyal dari implan dengan suara yang mereka ingat, termasuk ucapan, tanpa memerlukan isyarat visual seperti yang diberikan oleh membaca bibir atau bahasa isyarat.
Dengan cochlear implant, suara dapat melewati bagian telinga yang rusak dan langsung merangsang saraf pendengaran. Sinyal yang dihasilkan oleh implan dikirim melalui saraf pendengaran ke otak, yang mengenali sinyal tersebut sebagai suara. Mendengar melalui implan koklea berbeda dengan mendengar normal dan memerlukan waktu untuk belajar atau belajar kembali.
Mau tahu lebih lanjut tentang alat bantu dengar untuk tuli?
Silakan konsultasi untuk rekomendasi teknologi pendengaran di Kasoem Hearing Center. Satu-satunya hearing center di Indonesia yang mengantongi sertifikat ISO 9001:2015, dapat menjawab kebutuhan Anda. Selain itu, tersedia layanan pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan oleh audiolog profesional. Untuk memaksimalkan pendengaran, Kasoem Hearing Center juga menyediakan terapi dengan metode Auditory Verbal therapy (AVT).
Tak hanya itu, Kasoem Hearing Center menyediakan teknologi pendengaran lain berupa cochlear implant (CI) serta bone anchored hearing aid (BAHA). Kini, Kasoem Hearing Center juga menyediakan fasilitas BPJS. Tunggu apalagi, buat reservasi dan kunjungi cabang Kasoem Hearing Center terdekat kota Anda! Kasoem Hearing Center “one stop solution for all hearing problem“.