Cochlear implant berfungsi untuk membantu memberikan suara yang lebih jernih bagi seseorang dengan gangguan pendengaran sensorineural kategori berat hingga sangat berat. Untuk menghasilkan sensasi pendengaran, perangkat tersebut perlu ditanamkan melalui prosedur operasi. Lantas, seperti apa operasi cochlear implant?

Cochlear Implant

Cochlear implant adalah perangkat elektonik yang dapat menghasilkan sensasi pendengaran dengan cara merangsang saraf di dalam telinga bagian dalam secara elektrik. Perangkat tersebut memang desainnya untuk meniru fungsi telinga bagian dalam (koklea) dan menggantikan fungsi sel-sel rambut sensorik yang rusak di dalamnya.

Operasi Cochlear Implant

Seperti dilansir dari Stanford Health Care (SHC), operasi cochelar implant adalah operasi yang cukup rutin untuk dokter yang terlatih dalam operasi telinga (Otology, Neurotology, dan Skull Base Surgery). Proses pembedahan akan membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.

Bahkan, Doktor Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher (THT-BKL) Sub Spesialis Otologi Konsultan (Subsp.Oto K) Harim Priyono mengatakan operasi cochler implant adalah operasi ringan.

“Kenapa saya sebut ringan, durasi operasinya tidak lama. Memang kami harus mengikis tulang untuk lewat kabel. Tetapi, itu adalah proses yang rutin dan standar dokter dengan operasi telinga,” ucapnya.

Pengeboran tulang telinga

Dalam prosesnya, dokter akan membuat sayatan di belakang telinga. Kemudian, dia akan mengebor, atau menurut Dokter Harim mengikis tulang mastoid untuk sampai ke telinga bagian dalam. Setelah itu, dokter menempatkan implan di bawah kulit dan memasukan elektroda ke dalam telinga bagian dalam. Jika proses selesai, dokter akan menutup sayatan dengan jahitan sekali pakai serta menutupnya dengan perban untuk melindungi tempat sayatan.

Tak menyakitkan

Operasi cochlear implant dinilai tidak terlalu menyakitkan. Umumnya, orang yang menjalani operasi akan berada di ruang pemulihan untuk observasi. Bahkan, biasanya pasien dapat melanjutkan aktivitas normal mereka dalam dua sampai tiga hari.

Baca Juga :   Memulai Hidup dengan Cochlear Implant

Kemungkinan ketidaknyamanan terjadi di area implan terpasang. Salah satunya karena memengaruhi fungsi saluran keseimbangan. Sehingga, pasien dewasa sering pusing meski tak berlangsung lama.

Teknologi dalam Cochlear Implant

Implan koklea terdiri dari dua bagian, yaitu sebagai berikut.

Mikrofon di belakang telinga

Perangkat eksternal terdiri dari mikrofon di belakang telinga yang mendengar suara di lingkungan. Suara ini kemudian didigitalkan dan diproses oleh komputer kecil (pengolah suara). Unit pemroses ucapan kecil dapat disembunyikan di belakang telinga, sementara yang lebih besar harus dikenakan di ikat pinggang.

Tentu saja, semakin besar prosesornya, semakin besar kemampuannya untuk memilih sinyal ucapan dari lingkungan, yang pada akhirnya meningkatkan pendengaran. Namun, teknologi komputer terus berkembang. Sehingga, prosesor ucapan di belakang telinga kini memberikan hasil yang cukup baik. Sinyal dari prosesor suara dikirim ke bagian implan perangkat melalui kulit menggunakan magnet.

Baca juga: Gangguan Pendengaran Sensorineural Bersifat Permanen, Pilih Apa untuk Mengobatinya?

Elektroda

Bagian yang tertanam adalah alat elektronik yang diletakkan di bawah kulit di belakang telinga. Elektroda yang terhubung ke perangkat dimasukkan ke telinga bagian dalam. Elektroda hanyalah seikat kabel kecil yang memiliki kontak terbuka yang tersebar di sepanjang koklea. Dengan demikian, sinyal listrik dapat dikirim ke area koklea yang berbeda dan mewakili frekuensi suara yang berbeda.

Perangkat implan koklea yang canggih sekarang memiliki 12 hingga 22 elektroda yang merangsang saraf pendengaran. Implan multi-saluran ini memiliki keuntungan untuk merangsang banyak serabut saraf yang berbeda secara selektif. Jadi, dapat mengirim informasi yang lebih rinci ke otak. Semakin banyak informasi yang sampai ke otak, semakin besar kemampuan pasien untuk memahami apa yang terjadi di lingkungannya.

Baca Juga :   Alat bantu dengar hantaran tulang atau BAHA

Baca Juga : Solusi Gangguan Pendengaran, Apa sih Manfaat Cochlear Implant?

Cari Tahu soal Operasi Cochelar Implant di Kasoem Hearing Center

Butuh informasi lebih terkait operasi? Silakan kunjungi Kasoem Hearing Center. Karena, merupakan satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015.

Sebagai tempat yang melayani pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan untuk anak-anak, dewasa hingga orang tua lanjut usia, Kasoem Hearing Center sudah mendapat sertifikasi ISO 9001:2015. Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran.

Rate this post