Telinga adalah organ pendengaran dan keseimbangan. Dalam menjalankan fungsinya, telinga tak luput dari serangan virus mau pun bakteri. Hal tersebut menyebabkan infeksi pada telinga. Salah satu infeksi terjadi pada saluran telinga luar, yang disebut otitis eksterna atau telinga perenang (swimmer’s ear).

Bagaimana terjadinya otitis eksterna?

Otitis eksterna atau telinga perenang terjadi ketika ada peradangan atau infeksi pada saluran telinga luar. Hal tersebut terjadi karena saluran telinga terlalu lembab.

Sementara kulit di saluran telinga luar teriritasi, bakteri atau jamur masuk ke dalamnya menyebabkan nanah. Nanah yang terkumpul di telinga tengah pun mengalir ke liang telinga melalui lubang di gendang telinga.

Penyebab Otitis Eksterna

Dalam catatan healthdirect.gov.au, orang yang sering berenang dan kemasukan air dinilai lebih berisiko terkena infeksi saluran telinga luar. Sebab, air dalam saluran telinga membuatnya basah dan mudah terinfeksi. Apalagi, jika airnya tidak bersih.

Tak hanya swimmer’s ear juga dapat berkembang jika mengalami infeksi jamur atau reaksi alergi terhadap sesuatu di telinga. Misalnya, kulit yang terluka pada saluran telinga menjadi penyebab infeksi.

Hal lain yang memperbesar risiko adalah cara membersihkan telinga dengan kapas atau memasukkan benda seperti jepit rambut atau klip kertas ke dalam telinga. Kondisi kulit kering atau eksim atau dermatitis serta alergi terhadap obat-obatan atau sampo juga menjadi penyebab timbulnya infeksi pada saluran telinga luar.

Gejala Otitis Eksterna

Menurut catatan Mayo Clinic, gejala menderita infeksi saluran telinga luar terbagi menjadi tiga tahap, dari ringan sampai berat. Hal tersebut tergantung pada keparahan yang dialami. Adapun gejalanya meliputi sebagai berikut.

Tanda dan gejala ringan

Mereka yang terserang otitis eksterna mulanya mengalami gejala ringan, seperti:

  1. gatal di saluran telinga
  2. sedikit kemerahan di dalam telinga
  3. ketidaknyamanan ringan yang diperparah dengan menarik telinga luar (pinna atau daun telinga) atau muncul benjolan kecil di depan telinga (tragus)
  4. keluar kotoran bening tidak berbau
Baca Juga :   Masalah Telinga Down Syndrome, dari Stenosis hingga Gangguan Pendengaran

Tahap sedang

Kemudian, jika tak mendapat perwatan berkembang ke tahap selanjutnya, yaitu:

  1. rasa gatal yang lebih intens
  2. meningkatnya rasa sakit
  3. kemerahan yang lebih luas di telinga
  4. drainase cairan yang berlebihan
  5. perasaan penuh di dalam telinga dan sebagian saluran telinga tersumbat oleh pembengkakan, cairan, dan kotoran
  6. pendengaran berkurang atau teredam saat menggerakkan telinga atau rahang

Tingkat Lanjut

Pada tahap selanjutnya, orang yang terkena infeksi saluran telinga luar mengalami:

  1. nyeri hebat yang mungkin menjalar ke wajah, leher, atau sisi kepala
  2. penyumbatan total saluran telinga
  3. kemerahan atau pembengkakan telinga luar
  4. pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher
  5. demam

Bagaimana pengobatannya?

Dokter biasanya akan meresepkan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik untuk melawan infeksi dan obat untuk mengurangi pembengkakan saluran telinga. Obat tetes telinga ini dapat digunakan sehari selama 7-10 hari.

Sedangkan pada kasus yang parah, dokter akan memasukan spons kecil (sumbu) ke dalam liang telinga. Hal tersebut membantu mengantarkan obat ke dalam telinga.

Baca Juga : Telinga Caplang Termasuk Kelainan, Bisakah Sebabkan Gangguan Pendengaran?

Tak hanya itu, dokter mungkin perlu mengeluarkan nanah dan penumpukan lainnya dari telinga dengan pembersihan atau penyedotan yang lembut. Ini memungkinkan obat tetes telinga bekerja lebih baik.

Penyedia layanan kesehatan mungkin juga meresepkan antibiotik dan mungkin melakukan tes pada kotoran dari telinga untuk menemukan bakteri atau jamur mana yang menyebabkan masalah.

Dalam kebanyakan kasus, pengobatan akan memperbaiki gejala dalam satu sampai tiga hari. Kebanyakan orang akan memiliki sedikit atau tidak ada gejala pada akhir minggu pertama pengobatan.

Selama perawatan ini, orang yang terinfeksi harus melakukan hal seperti berikut.

  1. Menghindari saluran telinga basah — tanyakan kepada dokter kapan bisa berenang atau berpartisipasi dalam aktivitas air, dan kenakan topi mandi saat mandi atau berendam
  2. Hindari memasukkan apapun ke dalam liang telinga, termasuk cotton buds
  3. Hindari menggaruk atau menyentuh telinga
Rate this post