Telinga bagian dalam merupakan tempat perhentian terakhir gelombang suara yang masuk dari luar. Salah satu part telinga bagian dalam adalah koklea. Fungsi koklea pada telinga adalah memproses suara agar sampai ke saraf pendengaran. Seperti apa prosesnya?
Koklea
Koklea (cochlea) merupakan bagian penting dari telinga bagian dalam. Struktur koklea ini mirip seperti cangkang siput. Dalam artikel Human Ear yang ditulis Joseph E. Hawkins yang telah dicek The Editors of Encyclopaedia Britannica (las updated 17 Juli 2023) dijelaskan struktur koklea seperti berikut.
Seperti apa bentuk koklea?
Cochlea adalah tabung spiral yang melingkar dua setengah putaran di sekitar pilar pusat berongga (modiolus). Bentuknya seperti kerucut dengan diameter sekitar 9 mm (0,35 inci) di pangkalnya dan tinggi 5 mm.
Saat diregangkan, tabung spiral tersebut panjangnya sekitar 30 mm. Bagian terlebarnya, yaitu 2 mm di titik tempat kumparan basal terbuka ke ruang depan dan meruncing hingga berakhir sembarangan.
Struktur
Dalam catatan Cleveland Clinic, koklea terbagi menjadi tiga tabung oleh dua membran tipis. Salah satu membrannya, yaitu membran basilar seperti dinding elastis, yang di atasnya terdapat organ Corti (organ untuk pendengaran).
Pada organ ini terdapat sel-sel kecil yang disebut sel-sel rambut. Sel-sel ini sangat kecil sehingga sekitar 18.000 sel di koklea dapat muat di sana.
Di atas sel-sel rambut terdapat stereosilia. Stereosilia adalah tonjolan halus seperti rambut yang bereaksi terhadap pergerakan cairan koklea. Sel-sel rambut ini pun terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- sel rambut bagian dalam yang paling responsif terhadap suara yang lebih keras. Selain itu, paling bertanggung jawab untuk mengirimkan suara melalui saraf pendengaran ke otak
- sel rambut bagian luar paling responsif terhadap suara yang lebih lembut. Ini juga bertugas memberi tahu sel-sel rambut bagian dalam tentang suara yang lebih lembut
Fungsi Koklea pada Telinga Adalah
Dalam jurnal ilmiah Physiology, Cochlear Function oleh Jarett Casale, Patricia F. Kandle, Ian V. Murray, Najib I. Murr pada National Library of Medicine, dijelaskan bahwa fungsi koklea pada telinga adalah penting dalam indra pendengaran dan berpartisipasi dalam proses transduksi pendengaran.
Fungsi koklea pada telinga adalah sebagai berikut
Tujuan utama koklea adalah mengubah getaran udara yang kompleks menjadi impuls saraf pendengaran. Peta tonotopik yang dibuat oleh spiral koklea memungkinkan individu untuk secara bersamaan menafsirkan sejumlah besar suara melalui getaran yang dibawa dari perilimfe ke endolimfe di saluran koklea.
Anatomi koklea memungkinkannya untuk secara efisien membawa getaran yang akhirnya diubah menjadi impuls listrik dan ditafsirkan oleh korteks pendengaran otak
Cara koklea bekerja untuk pendengaran
- Suara memasuki telinga luar dan mengenai gendang telinga (membran timpani), yang merupakan dinding telinga tengah. Ini menyebabkan tulang-tulang telinga tengah yang kecil (maleus, inkus, dan stapes) bergerak
- Tulang sanggurdi ditemukan di jendela oval (lubang kecil) di koklea. Saat bergerak, tulang sanggurdi akan menimbulkan riak pada cairan koklea.
- Riak ini menggerakkan stereocilia seperti arus laut yang menggerakkan tanaman di dasar laut.
- Pergerakan stereosilia pada sel-sel rambut bagian dalam dan luar memicu sinyal listrik yang dibawa oleh saraf pendengaran ke lobus temporal otak. Lobus temporal menganggap sinyal listrik tersebut sebagai suara.
Masalah Fungsi Koklea pada Telinga
Seperti bagian telinga lain, struktur pada koklea dapat bermasalah. Apa saja itu?
Kerusakan sel-sel rambut atau stereosilia koklea
Sel-sel rambut dan atau stereosilia yang mengirimkan suara ke saraf sebagai sinyal listrik dapat rusak. Ini menyebabkan seseorang mengalami gangguan pendengaran sensorineural.
Salah satu penyebabnya adalah paparan suara sangat keras yang berulang-ulang. Ini jika menghabiskan waktu di sekitar suara keras tanpa melindungi telinga. Setelah sel-sel rambut atau stereosilia rusak, sel-sel tersebut tidak dapat tumbuh kembali dan tidak dapat digantikan.
Cara untuk menangani kondisi tersebut dengan menggunakan alat bantu dengar. Sehingga, membuat suara dari luar lebih keras dan sel-sel rambut atau stereosilia yang tersisa dapat merespons suara tersebut.
Selain masalah pendengaran, kerusakan pada sel-sel rambut juga dikaitkan dengan tinnitus. Ini merupakan kondisi ketika telinga mengeluarkan suara dengung, berdenging atau bunyi yang terdengar diri sendiri.
Masalah karena sel-sel rambut dapat membuat koklea tidak berfungsi maksimal. Maka dari itu, jika ada tanda-tanda gangguan pendengaran, segera kunjungi rumah sakit atau fasilitas pemeriksaan pendengaran seperti Kasoem Hearing Center.
Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center bisa menjadi solusi masalah pendengaran. Di sana, tersedia pemeriksaan mulai dari bayi, dewasa hingga orang tua lanjut usia (lansia).
Sementara itu, untuk membantu pendengaran tersedia teknologi seperti alat bantu dengar (hearing aid), Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA), dan cochlear implant. Untuk menujang kebutuhan komunikasi, Kasoem Hearing Center pun menyediakan program rehabilitasi berupa Auditory Verbal therapy (AVT).
Fokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center adalah solusi masalah pendengaran Anda. Segera kunjungi Kasoem Hearing Center di cabang-cabang terdekat kota Anda!