Gangguan pendengaran terbagi menjadi beberapa bentuk. Ini tergantung penyebab, seberapa parah atau seperti apa kondisi ketika mendengar suara. Salah satu bentuknya adalah gangguan pendengaran frekuensi tinggi. Seperti apa itu?

Gangguan Pendengaran

Pada umumnya, gangguan pendengaran terbagi menjadi tiga jenis, yaitu konduktif, sensorineural, dan campuran. Dalam catatan American Speech-Language-Hearing Association, masing-masing jenis menggambarkan masalah atau kerusakan pada bagian telinga, seperti:

  • gangguan dengar konduktif, ketika suara tidak dapat melewati telinga bagian luar dan tengah. Penyebabnya mulai dari kotoran telinga menumpuk, infeksi telinga sampai cacat telinga bawaan
  • gangguan pendengaran sensorineural, ketika suara tak dapat diterjemahkan karena kerusakan pada sel-sel koklea atau serabut saraf di telinga bagian dalam. Penyebabnya, mulai dari penyakit, penuaan, sampai paparan kebisingan
  • gangguan dengar capuran, kemungkinan terjadi kerusakan pada telinga bagian luar atau tengah serta telinga bagian dalam atau jalur saraf menuju otak

Gangguan Pendengaran Frekuensi Tinggi

Sementara itu, gangguan pendengaran frekuensi tinggi adalah ketika tidak dapat mendengar suara pada rentang frekuensi tinggi, yaitu 2.000 Hz atau lebih tinggi. Dalam catatan hear-it.org, suara-suara yang menyulitkan seseorang untuk mendengar ini, disebut suara yang lebih tinggi atau suara bernada tinggi.

Seperti apa ciri-ciri gangguan pendengaran frekuensi tinggi?

Mereka yang menderita bentuk ganguan dengar ini akan memperlihatkan ciri-ciri, seperti berikut.

  1. Orang dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi mungkin mengalami kesulitan memahami suara perempuan dan anak-anak
  2. Kesulitan mendengar kicauan burung
  3. Suara bernada tinggi lainnya, misalnya suara trebel saat mendengarkan musik
  4. Sulit untuk mendengar percakapan dalam kelompok yang lebih besar, di tempat yang bising atau di tempat dengan kebisingan latar belakang
  5. Mungkin kesulitan memahami ucapan normal karena kesulitan mendengar huruf konsonan, seperti F, H, S
Baca Juga :   Macam-macam Gangguan Pendengaran, Sudah Tahu?

Penyebab

Bentuk gangguan pendengaran frekuensi tinggi biasanya merupakan sensorineural. Ini disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel rambut di telinga bagian dalam yang menerima suara dan mengubahnya menjadi sinyal yang dikirim ke otak melalui saraf pendengaran. Menurut hearingaid.org.uk, penyebab kondisi ini sering terjadi dari faktor berbeda termasuk hal seperti berikut.

Usia (presbikusis)

Presbikusis merupakan istilah untuk menggambarkan penurunan atau kehilangan pendengaran terkait usia. Secara umum, ini terjadi setelah seseorang menginjak usia 65 tahun atau menjadi orang tua lanjut usia (lansia). Karena kemampuan pendengaran menurun, lansia mulai mengalami kesulitan mendengar suara berfrekuensi tinggi.

Paparan kebisingan

Paparan suara keras dalam waktu lama, seperti konser dan lokasi konstruksi dapat merusak sel-sel rambut di telinga bagian dalam dan menyebabkan gangguan ini. Bahkan, suara keras yang sporadis, seperti ledakan, juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran jenis ini. Ini disebut gangguan pendengaran frekuensi tinggi secara tiba-tiba.

Kondisi medis

Kondisi medis tertentu, seperti otosklerosis, penyakit Meniere, dan penyakit telinga bagian dalam autoimun menjadi penyebab bentuk gangguan dengar ini,.

Pengobatan

Beberapa obat, seperti antibiotik tertentu dan obat kemoterapi, dapat menyebabkan gangguan dengar bersifat  sementara atau permanen yang termasuk gangguan frekuensi tinggi.

Selain penyebab tersebut, bentuk gangguan dengar ini juga dapat diturunkan secara genetik. Jadi, jika memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan pendengaran ini, keturunannya cenderung mengalami masalah serupa.

Diagnosis

Untuk memastikan apakah mengalami gangguan pendengaran frekuensi tinggi, perlu pemeriksaan lengkap. Tes ini akan mengukur kemampuan seseorang untuk mendengar frekuensi dan tingkat desibel yang berbeda. Hasil diagnosis akan menunjukkan mengalami kesulitan mendengar frekuensi antara 2.000 dan 8.000 Hz.

Mencari tempat pemeriksan pendengaran yang tepat? Kunjungi Kasoem Hearing Center. Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, di sana menyediakan pemeriksaan hingga solusi alat bantu pendengaran. Tes dapat dijalani bayi dan anak-anak, orang dewasa sampai orang tua lanjut usia (lansia).

Baca Juga :   Tipe Gangguan Pendengaran pada Orang Dewasa

Berfokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center menjadi solusi untuk Anda. Karena, di sana pun menyediakan teknologi untuk gangguan pendengaran, meliputi alat bantu dengar (ABD), alat bantu hantaran tulang atau Bone Anchored Hearing Aid (BAHA) dan cochlear implant (implan koklea). Segera buat janji temu dengan menghubungi Kasoem Care melalui 08118179910, untuk mengatasi masalah pendengaran Anda.

Rate this post