Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika ada masalah pada saluran telinga, gendang telinga atau telinga tengah dan tulang-tulang kecilnya (maleus, inkus, dan stapes). Akibatnya, suara yang dikirim dari telinga bagian luar tak dapat masuk ke bagian dalam. Salah satu penyebabnya adalah kolesteatoma.
Apa itu Kolesteatoma?
Kolesteatoma merupakan salah satu tumor jinak yang berkembang di area telinga tengah atau di belakang gendang telinga. Itu terbentuk dari sel-sel kulit mati dan minyak yang diproduksi oleh kelenjar minyak di kulit. Karena minyak pada kelenjar kulit memproduksi lebih cepat daripada yang bisa dilepaskan dari kelenjar.
Seperti dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, kolesteatoma terjadi akibat gangguan pada saluran penghubung di antara telinga tengah dengan saluran di belakang rongga hidung (tuba eustachius).
Jika saluran tuba eustachius tersumbat, maka tekanan di dalam telinga tengah dapat menarik gendang telinga ke dalam dan membentuk kista. Kista yang akan berkembang itulah yang menjadi kolesteatoma.
Gangguan tuba eustachius
Saluran ini berfungsi untuk menyamakan tekanan di dalam dan luar telinga, serta mengeluarkan cairan dari telinga bagian tengah. Namun, beberapa kondisi menyebabkannya tidak berfungsi, seperti:
- rhinitis alergi
- infeksi sinus atau sinusitis
- infeksi telinga tengah atau otitis media kronis
Gejala Kolesteatoma
Ketika tumor jinak yang berkembang di area telinga tengah atau belakang gendang telinga akan ada beberapa tanda atau gejala yang menyertainya, meliputi:
- keluar cairan berbau busuk
- telinga terasa tertekan atau penuh akibat pertumbuhan kista
- sakit di bagian dalam atau belakang telinga
- penurunan fungsi pendengaran
Dampak Kolesteatoma
Kolesteatoma ini dapat memicu penyakit lain, di antaranya vertigo, mastoiditis, kelumpuhan otot wajah, bahkan gangguan pendengaran permanen. Adapun rinciannya sebagai berikut.
Vertigo
Ini adalah sensasi gerak atau berputar yang sering digambarkan sebagai pusing. Tapi, sebenarnya, vertigo tidak sama dengan sakit kepala ringan. Karena, orang yang menderita vertigo merasa seolah-olah mereka benar-benar berputar atau bergerak, atau dunia berputar di sekitar mereka.
Vertigo terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- perifer, ketika ada masalah dengan telinga bagian dalam
- sentral, karena ada masalah dengan otak, bisa termasuk infeksi, tumor otak, cedera otak traumatis atau stroke
Baca juga: Neuroma Akustik, Tumor Jinak yang Memengaruhi Pendengaran dan Keseimbangan
Mastoiditis
Kondisi ini terjadi akibat infeksi bakteri serius yang memengaruhi tulang mastoid di belakang telinga. Ini lebih sering terjadi pada anak-anak. Ada dua jenis mastoiditis, di antaranya:
- kronis berlangsung sebulan atau lebih atau kembali setelah pengobatan antibiotik
- akut biasanya hilang dalam waktu satu bulan setelah pengobatan dan tidak kembali lagi
Kelumpuhan Wajah
Istilah lain kondisi ini adalah Bell’s Palsy. Kelumpuhan saraf wajah (saraf ketujuh atau saraf wajah) terjadi akibat peradangan dan pembengkakan saraf yang mengontrol otot di salah satu sisi wajah. Biasanya kondisi tersebut membuat perubahan bentuk pada salah satu sisi wajah.
Gangguan pendengaran konduktif
Kondisi yang dapat menurunkan kemampuan telinga untuk mendengar dengan normal. Keadaan ini dapat terjadi pada satu atau kedua telinga sekaligus. Proses gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara dari luar telinga tidak dapat mengalir ke telinga tengah sampai bagian dalam.
Baca Juga : Neuroma Akustik, Tumor Jinak yang Memengaruhi Pendengaran dan Keseimbangan
Gejala gangguan pendengaran konduktif bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan. Adapun gejalanya termasuk atau terkait dengan hal sebagai berikut.
- Pendengaran teredam
- Kehilangan pendengaran yang tiba-tiba atau menetap
- Sensasi penuh atau “pengap” di telinga
- Pusing
- Pengeringan telinga
- Nyeri atau nyeri di telinga
Untuk memastikan gangguan pendengaran, lakukan pemeriksaan di Kasoem Hearing Center. Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing melayani pemeriksaan lengkap bagi bayi, anak-anak hingga orang tua lanjut usia (lansia).
Tak hanya itu, Kasoem Hearing Center juga menyediakan alat bantu pendengaran (ABD), Bone-Anchored Hearing Aid (BAHA), cochlear implant untuk memenuhi kebutuhan gangguan pendengaran. Dengan tagline “One Stop Solution for All Hearing Problem” Kasoem Hearing Center dapat melayani hingga memberi solusi untuk gangguan pendengaran.