Sama seperti bagian tubuh lain, telinga tak luput dari serangan virus atau bakteri. Akibatnya, terjadi infeksi dalam telinga. Salah satu infeksi terjadi pada telinga bagian tengah atau dikenal dengan otitis media.

Otitis media, apa itu?

Seperti dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, acute otitis media (otitis=telinga, media=tengah) merupakan infeksi pada telinga tengah. Penyebab kondisi ini adalah serangan virus atau bakteri pada saluran yang menghubungkan telinga dengan hidung (tuba eustachius). Sehingga, area di belakang gendang telinga meradang.

Ttuba eustachius yang membengkak dan tersumbat tersebut, menyebabkan penumpukan lendir di telinga yang memicu virus atau bakteri berkembang di bagian tengah telinga. Organisme yang menyebabkannya, di antaranya Streptococcus pneumonia, non-typeable Haemophilus influenza (NTHi), dan Moraxella catarrhalis.

Siapa yang berisiko terserang?

Semua usia dapat terserang otitis media. Namun, pada umumnya menyerang anak usia enam sampai 24 bulan. Pada anak-anak, sebagian besar disebabkan oleh bakteri yang menyerang hidung dan tenggorokan. Karena bentuk dan ukuran tuba eustachius mereka yang kecil.

Sekitar 80 persen anak-anak pernah mengalami otitis media akut. Faktor penyebabnya antara lain immature immune system, genetic, kelainan anatomis, disfungsi fisiologis, dan bakteri.

Selain itu, anak-anak rentan terkena infeksi telinga karena faktor sebagai berikut.

  1. Berusia antara enam bulan sampai dua tahun
  2. Menghirup asap rokok atau udara yang tercemar
  3. Minum susu dari botol sambil berbaring, karena susu dapat mengalir ke dalam rongga telinga bagian tengah.
  4. Menderita bibir sumbing
  5. Sudah bersekolah atau sehari-hari berada di tempat penitipan anak, karena rentan tertular batuk pilek

Gejala Otitis Media

Gejala infeksi telinga tengah pada orang dewasa cenderung muncul mendadak dan berkembang dengan cepat. Mereka mungkin merasakan demam saat terserang, dan hal-hal seperti:

  • sakit pada satu atau kedua telinga
  • keluar cairan dari telinga
  • kesulitan mendengar karena suara teredam
  • sakit kepala
  • telinga bau
  • sakit tenggorokan
Baca Juga :   Bagaimana Cara Telinga Mendengar Suara? Ini Jawabannya

Sementara itu, tanda-tanda infeksi pada anak-anak adalah sebagai berikut.

  1. Sering menarik atau menggaruk telinga
  2. Lebih rewel atau sering menangis daripada biasanya
  3. Kehilangan nafsu makan
  4. Respons terhadap suara berkurang
  5. Kesulitan untuk tidur di malam hari
  6. Hilang keseimbangan
  7. Keluar cairan dari telinga

Baca Juga : Seberapa Penting Membersihkan Alat Bantu Dengar?

Segera Kunjungi Dokter

Batuk dan pilek sebenarnya tak berbahaya dan memerlukan pengobatan khusus. Tapi, segera kunjungi dokter, ketika kondisi memburuk disertai dengan gejala, yaitu:

  • demam yang berlangsung lebih dari dua hari
  • sakit kepala hebat
  • kehilangan nafsu makan
  • sakit telinga
  • sesak napas

Pemeriksaan oleh dokter juga harus segera dilakukan, jika:

  • gejala-gejala berlangsung lebih dari satu hari
  • sakit di telinga terasa parah
  • keluar cairan, baik nanah maupun darah dari telinga
  • gejala dialami oleh bayi berusia kurang dari enam bulan
  • bayi atau anak sulit tidur atau rewel setelah terserang pilek atau infeksi saluran pernapasan

Pemeriksaan

Dokter juga akan menggunakan alat khusus dinamakan otoskop, yaitu alat kecil yang dengan lampu dan kaca pembesar di bagian ujungnya untuk melihat ke dalam liang telinga.

Jika mencurigai adanya otitis media, dokter spesialis akan melakukan pemeriksaan penunjang telinga, yakni sebagai berikut.

  1. Timpanometri untuk mengukur gerakan gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara
  2. Reflektometri akustik untuk mengukur seberapa banyak suara yang dipantulkan kembali oleh gendang telinga
  3. Timpanosentesis atau pengambilan sampel cairan dari telinga untuk diperiksa apakah mengandung kuman
Rate this post