Microtia menggambarkan telinga luar atau daun telinga (pinna) yang berukuran lebih kecil dan tidak terbentuk dengan sempurna. Berdasarkan keparahannya, kondisi ini terbagi menjadi empat grade. Karena memiliki peran penting dalam pendengaran, apakah mikrotia menyebabkan gangguan pendengaran atau microtia hearing loss?

Microtia

Microtia adalah kelainan bentuk yang didapat saat bayi berkembang di dalam rahim. Daalam catatan Centers of Disease Control Prevention, biasanya terjadi pada beberapa minggu pertama kehamilan. Kondisi ini dapat bervariasi dari yang hampir tidak terlihat daun telinga hingga masalah besar pada bentuk telinga.

Sebagian besar kasus microtia terjadi pada anak laki-laki dari pada perempuan. Selain itu, lebih banyak menyerang telinga kanan.

Unilateral. Satu telinga terpengaruh adalah bentuk yang paling umum. Dalam catatan Children’s National, 90 persen kasus mikrotia terjadi secara unilateral
Bilateral. Kedua telinga terpengaruh terjadi pada satu dari 25.000 kelahiran

Penyebab

Tidak ada yang tahu mengapa mikrotia terjadi. Hanya saja, beberapa bayi menderita mikrotia karena perubahan gennya. Pada beberapa kasus karena adanya kelainan pada satu gen sehingga dapat menyebabkan sindrom genetik seperti berikut.

Mikrosomia hemifasial

Hemifacial microsomia terjadi ketika bagian bawah salah satu sisi wajah kurang berkembang atau terlihat lebih pendek. Dalam catatan Ear Community, ini terjadi karena tulang rahang di satu sisi wajah tidak tumbuh dengan kecepatan yang sama dengan sisi wajah lain. Jika seseorang mengalami kondisi ini, mereka akan memiliki senyuman yang bengkok dan lekukan di sisi wajah yang terkena (penyok cekung di dalam tengkorak).

Sindrom Goldenhar

Goldenhar syndrome membuat penderita memiliki tulang dan otot yang kurang berkembang di satu sisi wajah mereka (hemifacial microsomia) atau di kedua sisi. Mereka mungkin juga memiliki bibir sumbing atau celah langit-langit. Tapi, secara khusus, sindrom ini memengaruhi tulang belakang, telinga, dan mata.

Sindrom Treacher Collins

Treacher Collins Syndrome (TCS) adalah kelainan genetik langka ditandai dengan kelainan khas pada kepala dan wajah. Dalam catatan National Organization for Rare Disorders, kelainan kraniofasial cenderung melibatkan keterbelakangan dari kompleks zygomatik, tulang pipi, rahang, langit-langit dan mulut, yang menyebabkan kesulitan bernapas dan makan.
Selain itu, individu yang terkena mungkin mengalami malformasi mata termasuk kemiringan ke bawah dari pembukaan antara kelopak mata atas dan bawah (fisura palpebral). Sindrom ini juga berdampak pada anomali struktur telinga luar dan tengah yang dapat mengakibatkan gangguan pendengaran.

Microtia Hearing Loss

Microtia hearing loss merupakan salah satu dampak dari perubahan telinga luar. Berdasarkan keparahannya, ini dibagi menjadi sebagai berikut.

  1. Grade 1 microtia. Telinga lebih kecil dari telinga normal tetapi ciri-ciri utama telinga normal tetap ada, meskipun mungkin ada sedikit perubahan bentuk atau ukuran
  2. Tingkat 2. Beberapa fitur telinga hilang, meski biasanya sebagian besar dua pertiga bagian bawah telinga masih ada. Mikrotia tingkat 2 kadang-kadang disebut “mikrotia tipe conchal.” Saluran telinga mungkin ada, namun seringkali sangat sempit (stenosis saluran)
  3. Tingkat 3. Ini adalah jenis mikrotia yang paling umum, karena satu-satunya ciri yang tersisa hanyalah sisa cuping telinga kecil berbentuk kacang. Mikrotia tingkat 3 kadang-kadang disebut “mikrotia tipe lobular.” Saluran telinga biasanya tidak ada sama sekali (atresia aural)
  4. Derajat 4. Telinga luar tidak ada sama sekali tanpa sisa. Ini disebut “anotia”, dan jarang terlihat

Seperti apa microtia hearing loss?

Pada kasus bayi microtia, tergantung seberapa parah kondisinya dan menyerang satu telinga (unilateral) atau keduanya (bilateral). Jika mengalami unilateral, pendengaran pada telinga yang terdampak microtia akan terpengaruh. Sementara, telinga lainnya akan memiliki pendengaran penuh. Bahkan jika liang telinga tertutup, suara dapat diserap ke dalam telinga bagian dalam yang masih berfungsi. Sedangkan, bilateral, anak-anak berisiko mengalami gangguan pendengaran yang lebih besar.

Periksa Pendengaran Microtia Hearing Loss

Untuk memastikan seperti apa pendengaran, lakukan pemeriksaan di penyedia layanan kesehatan. Salah satu penyedia layanan kesehatan, khusus gangguan pendengaran adalah Kasoem Hearing Center. Menyediakan layanan one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center menjadi solusi pemeriksaan hingga alat bantu dengar.

Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing ini juga menyediakan produk alat bantu pendengaran (ABD), alat bantu dengar konduksi tulang atau bone-anchored hearing aid (BAHA), hingga cochlear implant (implan koklea). Untuk memaksimalkan pendengaran serta mendukung perkembangan bicara dan bahasa anak, Kasoem Hearing Center pun menyediakan layanan Auditory Verbal therapy (AVT).

Segera reservasi untuk kunjungan dan konsultasi melalui layanan pelanggan 24 jam dengan virtual assistant HESTI. Anda juga dapat mengunjungi langsung cabang Kasoem Hearing Center di kota terdekat.

Rate this post