Gangguan pendengaran adalah kondisi ketika seseorang kesulitan, bahkan tak dapat mendengar suara seperti orang dengan pendengaran normal. Ini dibagi menjadi beberapa kategori level keparahan. Lalu, berapa tingkat gangguan pendengaran yang membutuhkan alat bantu dengar?

Tingkat Gangguan Pendengaran

Proses mendengar melibatkan bagian telinga luar, tengah, dalam, saraf pendengaran (auditory nerve/cochlear nerve) sampai otak. Jika ada salah satu yang bermasalah atau tidak berfungsi akan berdampak pada gangguan pendengaran. Berdasarkan tingkat keparahan, gangguan pendengaran ini digambarkan sebagai ringan, sedang, berat atau sangat berat. Seperti dilansir dari Hearing Health Foundation, rinciannya sebagai berikut.

Gangguan pendengaran ringan

Orang dengan gangguan pendengaran ringan mungkin mengalami kesulitan mendengar suara yang berbicara pelan dan suara anak kecil. Mereka juga harus meminta orang lain untuk berbicara lebih keras atau sesekali mengulangi ucapannya. Bagi seseorang dengan pendengaran normal, hal ini sama saja dengan memasukkan jari ke dalam telinga.

  • Derajat gangguan pendengaran ringan menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA) adalah rentang 26 sampai 40 desibel (dB)
  • Sementara itu, British Society of Audiology tentang gangguan pendengaran dalam National Deaf Children’s Society, rentang tingkat pendengaran ringan berkisar di antara 21–40 dB

Gangguan pendengaran sedang

Ketika mengalami gangguan pendengaran tingkat sedang, seseorang mungkin tidak dapat dengan jelas mendengar pembicaraan ketika orang lain berbicara pada tingkat normal. Terutama dalam situasi yang bising, mereka bisa saja tidak mendengar ucapan penting dalam percakapan dan sering meminta orang lain untuk mengulang ucapannya.

  • Derajat gangguan pendengaran sedang menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA) adalah rentang 26 sampai 40 desibel (dB)

Gangguan pendengaran cukup parah

Gangguan dengar sedang parah atau cukup parah ini akan sulit mendengar dan memahami ucapan orang lain. Bahkan, saat berada di lingkungan yang tenang. Dengan kondisi ini, mereka sering mengandalkan isyarat visual. Orang dengan kondisi ini dapat menggunakan alat bantu dengar untuk memperkeras suara dari luar.

  • ASHA menilai tingkat ini pada rentang 56 sampai 70 dB
  • British Society of Audiology tentang gangguan pendengaran dalam National Deaf Children’s Society menggolongkan pada kisaran 41–70 dB

Tingkat gangguan pendengaran berat

Orang dengan kondisi ini akan kesulitan mendengar ucapan orang lain. Sebab, tidak akan mendengar ucapan apa pun saat berbicara pada tingkat normal dan hanya mendengar beberapa suara keras. Jadi, mereka sulit memahami ucapan orang lain. Tanpa alat bantu dengar atau implan koklea, mereka tak akan dapat mendengar ucapan.

  • ASHA menilai tingkat ini pada rentang 71 sampai 90 dB
  • British Society of Audiology tentang gangguan pendengaran dalam National Deaf Children’s Society menggolongkan pada kisaran 71–95 dB

Mendalam atau sangat berat (profound)

Orang pada tingkat gangguan dengar sangat beart ini tidak dapat mendengar, mendeteksi atau memahami suara dan ucapan tanpa menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea. Mereka sangat bergantung pada metode komunikasi visual. Bahkan, mereka tidak dapat mendengar suara sangat keras seperti mesin pesawat, lalu lintas atau alarm kebakaran.

  • ASHA menilai tingkat ini 91 dB lebih
  • British Society of Audiology tentang gangguan pendengaran dalam National Deaf Children’s Society menggolongkan 95 dB

Berapa Tingkat Gangguan Pendengaran yang Membutuhkan Alat Bantu Dengar?

Dari ringan hingga mendalam, berapa tingkat gangguan pendengaran yang membutuhkan alat bantu dengar adalah tergantung kebutuhan pendengaran. Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, beberapa orang mengaku kesulitan mendengar pada rentang sedang.

Tingkat gangguan pendengaran yang membutuhkan alat bantu dengar

Dalam laman National Library of Medicine, jurnal ilmiah Hearing Loss oleh Sofia Anastasiadou; Yasir Al Khalili yang dipublikasikan pada StatPearls (pembaruan terakhir 23 Mei 2023) dijelaskan penggunaan alat bantu dengar membantu untuk perawatan konservatif gangguan pendengaran sensorineural. Alat bantu dengar ini termasuk perangkat yang dirancang untuk meningkatkan pendengaran hingga 40 hingga 60 dB dengan hasil yang baik.

Berapa tingkat gangguan pendengaran yang membutuhkan alat bantu dengar?

Dalam catatan National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) alat bantu dengar terutama berguna untuk meningkatkan kemampuan mendengar dan memahami pembicaraan orang-orang yang mengalami gangguan pendengaran akibat kerusakan sel-sel sensorik kecil di telinga bagian dalam, yang disebut sel-sel rambut. Jenis gangguan pendengaran ini disebut gangguan pendengaran sensorineural. Berapa tingkat gangguan pendengaran yang membutuhkan alat bantu dengar?

Berdasarkan jenis, alat bantu dengar terbagi menjadi tiga tipe, yaitu sebagai berikut.

  1. Alat bantu dengar di belakang telinga atau behind the ear (BTE). Ini digunakan oleh orang-orang dari segala usia untuk mengatasi gangguan pendengaran ringan hingga berat.
  2. Alat bantu dengar in the ear (ITE) terpasang sepenuhnya di dalam telinga luar. Berguna untuk gangguan pendengaran ringan hingga berat.
  3. Alat bantu dengar kanal dipasang di dalam liang telinga. Tersedia dalam dua jenis, yakni alat bantu dengar in the canal (ITC) dibuat agar sesuai dengan ukuran dan bentuk liang telinga seseorang. Sementara, alat bantu dengar completely in canal (CIC) hampir tersembunyi di dalam liang telinga. Kedua jenis ini digunakan untuk mengatasi gangguan pendengaran ringan hingga sedang.

Alat bantu dengar tidak akan mengembalikan pendengaran seperti semula. Namun, dengan latihan, alat bantu dengar akan meningkatkan kesadaran terhadap suara dan sumbernya. Maka dari itu, pilih alat bantu dengar yang paling cocok dan bergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan pendengaran. Diskusikan dengan audiolog untuk harus memilih alat bantu dengar yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup.

Rate this post