Pernahkah telinga Anda tiba-tiba berdenging? Atau orang tua lanjut usia (lansia) di sekitar Anda mengeluh bahwa mendengar suara denging? Kalau iya, waspada saja karena telinga berdenging artinya tinnitus. Apa itu tinnitus?

Telinga Berdenging Artinya Tinnitus

Tinnitus adalah persepsi suara ketika tidak ada suara eksternal yang sebenarnya. Tanda-tandanya, seperti:

  • berdenging
  • berdengung
  • gemuruh
  • mengklik
  • mendesis
  • bersenandung

Dalam catatan News in Health, suara yang muncul tersebut bisa terdengar lembut atau sebaliknya, terdengar keras yang memengaruhi satu atau kedua telinga.

Telinga berdenging tinnitus

Kata tinnitus berasal dari bahasa Latin, yang berarti berdering atau berdenting. Jadi, telinga berdenging artinya tinnitus. Kondisi ini bukan penyakit. Beberapa kondisi terkait ini, menjadi tanda bahwa masalah dengan sistem pendengaran. Mungkin pada saraf yang menghubungkan telinga bagian dalam ke otak, atau di bagian otak yang merasakan suara.

Harvard Health Publishing – Harvard Medical School menggambarkan tinnitus terjadi seperti berikut.

  1. Gelombang suara berjalan melalui saluran telinga ke telinga tengah dan dalam yang mana sel-sel rambut di bagian koklea membantu mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
  2. Kemudian berjalan ke korteks pendengaran otak melalui saraf pendengaran
  3. Ketika sel-sel rambut rusak, misalnya karena suara keras atau obat-obatan ototoksik sirkuit di otak tidak menerima sinyal yang diharapkan

Jenis Tinnitus

Tinnitus adalah suatu kondisi audiologis dan neurologis yang dialami oleh lebih dari 25 juta orang dewasa Amerika. The National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) memperkirakan dari jumlah tersebut, sekitar lima juta orang berjuang dengan tinnitus kronis yang mengganggu. Sementara, dua juta orang mengalami tinnitus yang melemahkan.

Adapun dua jenis tinnitus yang dapat menyerang terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Baca Juga :   Do and Don't untuk Telinga yang Mengalami Tinnitus

Tinnitus subjektif

Suara bising di kepala atau telinga yang hanya dapat dirasakan oleh pasien tertentu. Tinnitus subjektif biasanya dapat dilacak pada reaksi pendengaran dan neurologis terhadap gangguan pendengaran. Tapi, bisa juga penyebabnya adalah yang lainnya. Lebih dari 99 persen dari semua kasus tinitus yang dilaporkan bersifat subjektif.

Tinnitus objektif

Suara-suara di kepala atau telinga yang dapat didengar oleh orang lain, serta pasien. Suara-suara ini biasanya dihasilkan oleh fungsi internal sistem peredaran darah (aliran darah) dan somatik (gerakan muskuloskeletal) tubuh. Tinnitus objektif sangat jarang terjadi, mewakili kurang dari satu persen dari total kasus tinnitus.

Penyebab

Telinga berdenging dapat disebabkan berbagai hal. Pada banyak orang, kondisi ini terkait hal seperti berikut.

Gangguan pendengaran

Seperti dilansir dari Mayo Clinic, di telinga bagian dalam (koklea) terdapat sel-sel rambut kecil dan halus yang bergerak ketika telinga menerima gelombang suara. Gerakan ini memicu sinyal listrik di sepanjang saraf dari telinga ke otak (saraf pendengaran). Otak menafsirkan sinyal-sinyal ini sebagai suara.

Jika rambut di dalam telinga bagian dalam bengkok atau patah, yang terjadi seiring bertambahnya usia atau saat sering terpapar suara keras, rambut tersebut dapat “membocorkan” impuls listrik acak ke otak. Sehingga menyebabkan tinnitus.

Paparan kebisingan yang keras berasal dari alat berat, gergaji mesin, dan senjata api. Perangkat musik portabel, seperti pemutar lagu digital pun menyebabkan gangguan pendengaran terkait kebisingan. Tapi, jika mendengar dengan volume keras dan dalam waktu lama. Risiko tinnitus juga membayang-bayangi orang-orang yang bekerja di lingkungan yang bising, seperti pekerja pabrik dan konstruksi, musisi, dan tentara.

Infeksi telinga atau penyumbatan saluran telinga

Ini terjadi karena penumpukan cairan (infeksi telinga), kotoran telinga, kotoran, atau benda asing lainnya. Penyumbatan ini akhirnya dapat mengubah tekanan di telinga menyebabkan tinnitus.

Baca Juga :   Begini Cara Headphone Merusak Pendengaran Manusia

Cedera kepala atau leher

Trauma kepala atau leher dapat memengaruhi telinga bagian dalam, saraf pendengaran atau fungsi otak yang berhubungan dengan pendengaran. Cedera seperti itu biasanya menyebabkan tinnitus hanya pada satu telinga.

Obat-obatan

Sejumlah obat ternyata dapat menyebabkan atau memperburuk tinnitus. Beberapa obat yang dapat menyebabkan atau memperburuk, antara lain sebagai berikut.

  1. Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, termasuk ibuprofen (Motrin) dan naproxen (Aleve, Naprosyn)
  2. Antibiotik tertentu, termasuk ciprofloxacin (Cipro), doksisiklin (Vibramycin, lainnya), gentamisin (Garamycin), eritromisin (Ery-Tab, lainnya), tetrasiklin (Sumycin), tobramycin (Nebcin), dan vankomisin (Vancocin)
  3. Obat antimalaria seperti klorokuin dan kina
  4. Antikonvulsan tertentu, termasuk karbamazepin (Tegretol, lainnya) dan asam valproat (Depakote, lainnya)
  5. Obat kanker tertentu, termasuk cisplatin (Platinol) dan vincristine (Oncovin, Vincasar)
  6. Diuretik loop (konsumsi secara intravena dalam dosis tinggi), termasuk bumetanide (Bumex), furosemide (Lasix), dan torsemide (Demadex)
  7. Antidepresan trisiklik seperti amitriptyline (Elavil, lainnya), clomipramine (Anafranil), dan imipramine (Tofranil)

Penyebab telinga berdenging artinya tinnitus

Telinga berdenging merupakan tanda awal untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Kondisi tersebut, meliputi penyakit Meniere, disfungsi tuba Eustachius, perubahan tulang telinga, kejang otot di telinga bagian dalam, gangguan sendi temporomandibular (TMJ), neuroma akustik atau tumor kepala dan leher, gangguan pembuluh darah serta kondisi kronis lain, termasuk:

  • diabetes
  • masalah tiroid
  • migrain
  • anemia
  • gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus

Apakah telinga berdenging artinya tinnitus bisa hilang?

American Tinnitus Association mengungkapkan saat ini belum ada obat yang tervalidasi secara ilmiah untuk sebagian besar jenis tinnitus. Kecuali, dokter dapat menemukan penyebab yang mendasarinya.

Misalnya, tekanan darah tinggi atau disfungsi sendi temporomandibular. Mungkin dokter dapat mengatasi masalah tersebut yang pada akhirnya dapat mengurangi atau menghilangkan tinnitus. Sehingga, penderita tinnitus dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan produktif.

Rate this post