Serumen atau kotoran telinga adalah zat lilin berwarna kekuningan yang melapisi bagian dalam saluran telinga. Fungsinya, melindungi liang telinga dari air, infeksi, cedera, dan benda asing. Hanya saja, dalam beberapa kasus serumen telinga menumpuk berlebihan. Akibatnya, telinga sakit karena penumpukan serumen. Lalu, apa lagi gejala penumpukan kotoran telinga?

Penumpukan Serumen

Penumpukan kotoran telinga atau impaksi serumen terjadi ketikan telinga memproduksi kotoran telinga lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya. Dalam catatan Cedars-Sinai, kondisi tersebut berhubungan dengan kondisi kesehatan individu, yakni sebagai berikut.

Penyumbatan tulang (osteoma atau eksostosis)

Pertumbuhan tulang berlebih di saluran telinga. Pertumbuhannya berkembang perlahan dan dapat menyebabkan masalah sisa kotoran telinga.

Penyakit infeksi (seperti otitis eksterna)

Telinga perenang (otitis eksterna) terjadi karena infeksi bakteri karena air yang tertinggal di saluran telinga luar dalam jangka waktu lama. Sehingga menyediakan lingkungan lembab bagi pertumbuhan bakteri.

Penyakit kulit (seperti eksim)

Eczema atau eksim telinga (dermatitis atopik) adalah kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering, berubah warna, gatal dan bergelombang. Ini mungkin muncul di bagian luar telinga atau di dalam saluran dan merusak fungsi pelindung kulit. Penumpukan kotoran dan kulit terkelupas akibat bercak eksim dapat menghasilkan banyak ‘kotoran’ di saluran telinga

Penyakit autoimun (seperti lupus)

Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri (penyakit autoimun). Lupus mampu menyerang bagian tubuh mana pun serta dapat memengaruhi sistem pendengaran dan keseimbangan yang ada di dalam telinga.

Saluran telinga menyempit (sejak lahir, peradangan kronis, atau cedera)

Kotoran telinga yang telah diproduksi akan di keluarkan dari saluran telinga dalam arah medial ke lateral. Hal ini dibantu oleh migrasi epitel dan pergerakan rahang. Namun, jika saluran telinga menyempit karena variasi anatomi (stenosis saluran telinga) atau penyakit menular atau dermatologis ini dapat mengganggu proses migrasi normal. Maka, kotoran telinga akan menumpuk.

Baca Juga :   Microtia Ear, ketika Ukuran Daun Telinga Kecil atau Tak Terbentuk

Faktor penumpukan serumen lain

Menurut catatan Health Direct, selain penyebab tersebut, faktor yang dapat memengaruhi, antara lain:

  • memiliki saluran telinga yang sangat berbulu
  • bekerja di tempat yang kotor atau berdebu
  • membersihkan telinga sendiri, yang dapat mendorong kotoran lebih jauh ke dalam telinga
  • memakai headphone atau alat bantu dengar secara teratur
  • penambahan usia, karena serumen menjadi lebih keras seiring bertambahnya usia dan tidak mudah rontok

Telinga Sakit karena Penumpukan Serumen

Telinga sakit karena penumpukan serumen adalah satu dari beberapa gejala yang dirasakan. Penyebabnya serumen kotoran telinga menumpuk, membentur dan menimbulkan tekanan. Biasanya berupa sensasi penuh atau suara teredam seperti sedang memakai penutup telinga.

Selain itu, jika terlalu banyak kotoran yang menyumbat telinga mungkin merasakan tekanan yang menurut sebagian orang terasa sakit. Dokter pengobatan keluarga University Hospitals Meredith Hale, DO mengatakan gejala lain biasanya berupa sensasi penuh atau suara teredam seperti sedang memakai penutup telinga.

Selain telinga sakit karena penumpukan serumen, gejala lain berupa:

  • gangguan pendengaran
  • rasa penuh pada telinga
  • gatal di telinga
  • pusing
  • telinga berdenging (tinnitus)
  • vertigo (merasa pusing dan mual)

Dalam kebanyakan kasus, penyumbatan saluran telinga dengan kotoran tidak berbahaya. Namun, gejala-gejala penumpukan kotoran telinga tersebut seperti kondisi atau masalah kesehatan lain. Jadi, selalu temui penyedia layanan kesehatan untuk informasi lebih lanjut.

Diagnosis Telinga Sakit karena Penumpukan Serumen atau Bukan

Pemeriksaan telinga sederhana akan menunjukkan apakah memiliki penumpukan kotoran telinga. Ketika dokter menganggap masalah telinga lebih serius, mereka akan merujuk ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Telinga sakit karena penumpukan serumen menyebabkan gangguan pendengaran?

Lakukan pemeriksaan ke hearing center. Satu-satunya pusat pendengaran di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 ini menyediakan layanan pemeriksaan pendengaran dan keseimbangan oleh audiolog profesional. Pemeriksaan tersedia untuk bayi dan anak-anak hingga orang tua lanjut usia (lansia)

Baca Juga :   Apa itu Telinga?

Berfokus pada one stop solution untuk semua masalah pendengaran, Kasoem Hearing Center pun menyediakan  teknologi untuk gangguan pendengaran lainnya, meliputi alat bantu dengar (ABD), alat pendengaran telinga koduksi tulang (Baha) hingga implan koklea (implan koklea). Hubungi Kasoem Care melalui 08118179910 untuk terhubung dengan layanan.

Rate this post