Gangguan pendengaran dapat terjadi pada semua usia, termasuk bayi baru lahir. Kondisi ini terbagi dari ringan hingga parah. Untuk mengukur dan menentukan diagnosis, diperlukan pemeriksaan pendengaran. Salah satu jenis tes tersebut adalah pemeriksaan BERA. Apa itu pemeriksaan BERA?

Apa itu pemeriksaan BERA?

BERA atau Brainstem Evoked Response Audiometry adalah pemeriksaan untuk mengetahui bagaimana saraf pendengaran dan otak merespons suara. Tes ini memberikan penilaian pendengaran yang objektif dan non-invasif.

Dalam catatan American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), BERA yang juga disebut dengan auditory brainstem response (ABR) dapat memberi tahu bagaimana kerja koklea dan jalur otak untuk mendengar.

Tujuan Pemeriksaan BERA

Tes ini digunakan pada anak-anak atau orang yang tidak dapat menyelesaikan pemeriksaan pendengaran biasa. Selain itu, tujuan utama pemeriksaan BERA membantu:

  • menguji ambang pendengaran
  • menilai jalur saraf pendengaran pada pendengaran normal serta membandingkan perbedaan yang terkait dengan jenis kelamin, usia, dan kedua telinga
  • menentukan penyebab gangguan pendengaran dan menentukan rehabilitasi pendengaran segera, seperti alat bantu dengar, implan koklea atau program terapi pendengaran/bicara

Pemeriksaan BERA juga dapat dilakukan ketika:

  1. Bayi gagal dalam pemeriksaan pendengaran bayi baru lahir (skrining)
  2. Anak terlalu muda untuk melakukan tes pendengaran rutin di bilik suara atau memiliki masalah medis atau perkembangan yang membuatnya sulit untuk duduk diam dan merespons suara tes pendengaran rutin

Cara Pemeriksaan BERA

Seperti dilansir dari Nemours Kids Health, untuk mempersiapkan pemeriksan BERA bergantung pada usia. Jika bayi kurang dari enam bulan, pemeriksaan biasanya dapat dilakukan tanpa sedasi. Pastikan bayi tetap harus tidur selama seluruh tes.

Sementara itu, bagi bayi di atas enam bulan mungkin akan diberi obat penenang (obat yang diberikan untuk membuat anak rileks, tenang, atau mengantuk). Ini juga akan diberikan infromasi tentang puasa sebelum tes dan apa yang harus dilakukan di rumah setelah tes.

  1. Ketika tes berlangsung pasien akan berbaring di kursi atau tempat tidur dan tetap diam
  2. Audiolog memasang earphone kecil di telinga dan elektroda yang lunak (stiker sensor kecil) di dekat telinga dan dahi
  3. Elektroda tersebut terhubung dengan komputer
  4. Setelah semua siap, bunyi klik dan nada dikirim melalui earphone
  5. Elektroda merekam aktivitas gelombang terhadap suara-suara tersebut
  6. Kemudian, elektroda mengukur bagaimana saraf pendengaran dan otak merespons bunyi tersebut

Tanya apa itu pemeriksaan BERA di Kasoem Hearing Center

Jika Anda masih bingung dengan CI, konsultasi kepada tim Kasoem Hearing Center. Di sana, tersedia informasi mengenai perangkat sampai penggunaannya.

Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center akan memberikan solusi sesuai kebutuhan masalah pendengaran. Ini termasuk teknologi pendengaran lain seperti alat bantu dengar dan alat bantu dengar hantaran tulang atau Bone-Anchored hearing aid (BAHA).

Namun, teknologi pendengaran saja tak cukup. Sehingga, Kasoem Hearing Center menyediakan program rehabilitasi berupa Auditory Verbal therapy (AVT). Ini bermanfat menunjang kebutuhan komunikasi anak sejak usia dini.

Fokus pada one stop solution for all hearing problem, Kasoem Hearing Center juga memberikan solusi pemeriksaan pendengaran mulai dari bayi, dewasa hingga orang tua lanjut usia (lansia). Jadi, jangan ragu segera kunjungi Kasoem Hearing Center di cabang-cabang terdekat kota Anda!

Rate this post